"Bisakah kau bercerita bagaimana pertemananmu dan Heleen di Soebang sana?" pintaku.
Holland menggeleng pelan, lalu ia berkata, "Tak perlu! Untuk apa aku menceritakannya? Lagipula Heleen tak akan kembali jika aku menceritakan hal itu kepada Mama!" Holland menolak permintaanku tanpa menoleh, sedari tadi ia terus menatap dan memainkan jarinya di biola pemberian Heleen. Aku menghela nafas dan membuangnya perlahan, anak ini sedikit menyebalkan akhir-akhir ini, aku harus lebih sabar menghadapinya.
Biasanya jika Holland sudah marah seperti ini aku akan membuatkannya kue, namun saat ini aku tak bisa menggunakan cara itu. Tadi pagi ia sudah makan banyak sekali kue yang kubuat kemarin malam. Satu-satunya cara yang lain adalah menakut-nakutinya, aku tahu cara ini sangatlah tidak menyenangkan, namun aku tak ingin melihat anakku berperilaku seperti itu.