Kapitel 225: Chiraaz kritis

225

Semua orang yang melihat Chiraaz langsung bergerak cepat menolong. Ada yang menelpon ambulance, hingga Chiraaz bisa cepat dibawa ke rumah sakit. Fayaaz sangat panik melihat darah yang mengalir di kaki Chiraaz.

Para perawat di ambulance sedang memasang alat medis. Oksigen sampai infus mulai terpasang di tubuh Chiraaz. Darah kental terus membasahi ranjang darurat.

"Coba bangunkan pasien, jangan sampai dia terlalu lama pingsan," kata seorang petugas.

Petugas lain mengangguk lalu menepuk pipi Chiraaz perlahan. Wanita itu membuka matanya tapi tidak mengatakan apapun. Fayaaz yang melihat semua itu sangat khawatir, terlebih lagi pada bayi di dalam kandungan Chiraaz.

"Bu, tolong tetap sadar ya," kata petugas.

"Pak, lebih baik anda di sebelah pasien. Ajak dia terus bicara," pinta seorang petugas pada Fayaaz.