Ketika dihadapkan dengan tatapan tajam oleh dua insan, perempuan yang paling muda di sana itu malah menyunggingkan senyum lebar. Seakan apa yang ia lakukan bukanlah kesalahan, karena memang ia sengaja melakukan hal demikian.
"Ada yang sadar nggak, apa yang dilakukan sama Kak Yadi barusan?"
Pergerakan orang di sana terhenti, agaknya mereka baru menyadari jika apa yang dilakukan May adalah sebuah simulasi atas apa yang dilakukan oleh Galaksi pada Yadi.
"Kak Yadi ngomong kan, kalau Galaksi itu sensian karena cuma diejek nggak punya Ibu aja langsung marah. Padahal kakak ngejek sampai 3 kali, kan? Sedangkan aku cuma mau ngomong sekali." May menghela napas. "Kalau Kak Yadi juga sadar nggak punya ayah lagi, kenapa harus ngomongin Galaksi yang nggak punya ibu, sih?" tukas May lalu mencomot biskuit keju yang ada di depannya.