Mobil itu berjalan pelan dan berhenti tak jauh dari halte, sementara di balik kemudi terlihat seorang pria dewasa dan seseorang gadis.
"Papa Kira hanya kalian berdua," ujar Herman agak kaget ketika melihat ada empat orang yang telah menunggu di halte itu melambaikan tangan ke arah Kaira yang baru saja membuka jendela mobil. Kai juga agak kaget sebenarnya, sebab dikiranya hanya ada Felix saja di sana, namun ia turut senang, sebab semakin banyak yang ikut pasti makin seru daripada hanya berdua saja.
"Maklumi jika nanti agak berisik Pa," kata Kaira berbisik pada Papanya, semacam memberi peringatan berisi gurauan, papanya pun hanya mengganguk. Baginya tidak masalah.
Ia pun segera turun dan menyapa mereka, Gio pun menjelaskan bahwa Kevin tak bisa ikut jadinya sebagai gantinya, ia segera memegang bahu adiknya untuk memperkenalkanya.
"Ini adikku, namanya Meisya, dia ikut hari ini," katanya sopan.