Kapitel 44: Makan Siang

Tepat ketika Ana meninggalkan ruangannya. Faiz langsung duduk di kursinya sambil membenamkan wajahnya di meja.

Sedikit bingung dengan apa yang sebenarnya telah ia lakukan.

"Situasi macam apa itu tadi," gumamnya.

***

Kaira hampir lupa, karena sekarang adalah jam makan siang, ia kembali berbalik ke mejanya, mengambil bekal yang tadi diberikan kakek. Setidaknya ia harus makan itu karena sudah dibuatkan. Entah apa isinya.

Di kantin, semua orang bebas memilih apa saja. Mereka hanya perlu mengantri sebentar. Ada beberapa petugas juga yang membantu. Cukup menunjuk makanan yang diinginkan, maka mereka akan meletakkan di atas piring masing-masing.

Dan Kaira hampir menunjuk semuanya.

Jika tak ingat dengan kapasitas perutnya dan pandangan orang lain.

Bisa-bisa ia dibilang anak baru yang kelaparan.