Seluruh acara terus menerus berjalan, hingga sekarang pun tetap padat sekali.
Bahkan tamu sudah memenuhi ruangan.
Setelah istiarahat beberapa jam, tidak terasa kini siang telah berganti malam. Saatnya acara selanjutnya pun di mulai, Fanya sudah di rias dan memakai gaun yang berbeda.
"Kamu terlihat lebih cantik sayang, gaun yang kamu pakai pun begitu luwes di tubuh kamu," ujar Mama Deka.
"Ahhh Mama bisa saja, dari tadi mama terus memuji Fanya." gadis itu tersipu malu.
"Mama bilang fakta sayang, kamu memang sangat cantik. Tidak salah jika Deka memilihmu sebagai pendamping hidupnya," sahutnya.
Jlep!
Begitulah kiranya hati Fanya berbunyi.
"Seandainya Mama tau kalau Fanya dan Deka hanya menikah di atas surat perjanjian, apakah Mama akan kecewa nanti?" tanya Fanya dalam hati.
Perasaan tidak enak dan takut membuat sang mertua kecewa kini melingkupi hatinya. Di tambah lagi, Ibu Fanya yang benar-benar tidak datang saat dia melaksanakan akad tadi.