Kapitel 152: Kecewa

Tio tak pernah menaruh dendam pada siapapun. Ia sebisa mungkin menjalani kehidupannya dengan begitu baik. Ia tak ingin repot-repot balas dendam atau apapun itu. Kehidupannya terlalu berharga untuk hanya sekedar pembalasan dendam. Meski selama ini Tio sering kali dirundung karena jelek dan tidak normal. Tio yakin bahwa suatu saat nanti Tio akan terlihat tampan jika melakukan perawatan.

Setelah menyelesaikan ujian dua mata pelajaran hari ini, Tio bergegas pulang. Tidak seperti Takahashi's Twin bersama antek-anteknya yang selalu nongkrong di kantin dulu.

***

Duagh! Bugh!

Kyosuke melayangkan beberapa tinjunya tepat di wajah Tio. Bukannya melawan, Tio malah tertawa aneh. Kyosuke mengecap Tio sebagai masokis saat ini juga.

Sebenarnya, Tio hanya menertawakan tonjokan teman yang pernah ditaksirnya itu. Kali ini, tonjokan Kyosuke terasa tak bertenaga sama sekali. Berbeda dengan tonjokan-tonjokan pemuda berambut agak panjang itu sebelumnya.