App herunterladen
8.27% BLIND (Olivia Jasmine) / Chapter 12: Kawin Lari

Kapitel 12: Kawin Lari

"Apa? Yuda?" terlihat jelas dari raut wajah Cindy yang begitu terkejut dengan semua perkataan Olivia.

Olivia menatap dalam kedua pasang mata Cindy yang sedari tadi membidik wajah Olivia.

"Olivia! Jawab aku, siapa Yuda Wistara?" tanya Cindy sekali lagi.

"Yuda adalah laki-laki yang sekarang menjadi bos di tempat ayahku bekerja. Dia bilang, dia sudah mengincarku sejak satu tahun lamanya. Dan kini, ia datang dan ingin menikah denganku. Orang tuaku sangat ingin mempunyai menantu seperti Yuda."

Rasa kasihan yang amat dalam di rasakan Cindy terhadap Olivia dan juga Erlangga. Cindy tak bisa membayangkan jika hal itu terjadi pada dirinya.

"Lalu, apa yang akan kamu dan Erlangga lakukan? Apa kalian akan pasrah jika suatu saat hubungan cinta kalian harus berhenti di telah jalan?" tanya Cindy.

"Sore ini, aku akan bertemu dengan Erlangga di Tirta Cafe. Aku akan mencoba mencari solusi untuk masalah hubunganku dengan dia."

Olivia pun menangis tersedu di hadapan Cindy. Hingga akhirnya, Cindy berhasil membuat Olivia tertidur dengan menenangkannya dalam pelukan hangat seorang sahabat.

Sore pukul 15.30 WIB

Cindy membangunkan Olivia dari tidurnya karena hari sudah sore. Cindy tidak mau jika Olivia gagal bertemu dengan Erlangga.

"Olivia ... Bangun! Ini saatnya kamu bertemu dengan Erlangga. Jangan sampai kamu membuat Erlangga menunggu terlalu lama." Cindy menepuk-nepuk pundak Olivia dengan lembut. Tak lama kemudian, Olivia pun bangun dan menanyakan jam berapa.

Olivia sangat tergesa-gesa saat dirinya tahu bahwa jarum jam sudah menunjukkan pukul 15.35 WIB. Tanpa berlama-lama, Olivia pun beranjak dari ranjang milik Cindy dan bergegas pergi. Ia pun tak lupa merapikan penampilannya sebelum berangkat ke Tirta Cafe.

"Cindy ... Do'akan aku agar bisa menyelesaikan masalah ini. Dan kami bisa bersatu kembali dengan ikatan cinta yang sudah aku dan Erlangga pertahankan akan segera menemukan titik terang," ucap Olivia.

Olivia pun pergi meninggalkan rumah Cindy. Ia sengaja di antar oleh sopir keluarga Cindy agar cepat sampai di tujuan.

Menit demi menit pun berganti, kini jarum jam telah menunjukkan pukul 15.55 WIB. Olivia datang lebih awal dari Erlangga. Ia masuk ke Tirta Cafe dan memilih tempat duduk yang berada di pojok kanan dekat jendela.

Olivia duduk selama kurang lebih lima menit. Tepat di jam 16.00 WIB akhirnya Erlangga pun datang dan menampakkan batang hidungnya di hadapan Olivia.

Erlangga terlihat lusuh ketika berjalan menghampiri Olivia yang memerhatikan Erlangga sejak Ia menapakkan kakinya di depan pintu masuk.

Dan kini, Erlangga sudah berdiri tepat di hadapan Olivia. Olivia pun menitah Erlangga untuk duduk dan mendengarkan apa yang akan di katakan oleh Olivia.

"Olivi---a." Olivia menghentikan ucapan Erlangga yang baru saja mengucapkan namanya.

"Sshhh ..., biarkan aku saja yang bicara," ucap Olivia yang memegang bibir Erlangga dengan telunjuknya.

"Erlangga ... Bagaimana kalau kita kawin lari saja?" ujar Olivia.

DEG~~~

"Apa? Kawin lari?" Erlangga terkejut.

Sedang, Olivia mengangguk dan berharap Erlangga akan menyetujui rencananya itu.

Tapi, Erlangga kalah menggeleng-gelengkan kepalanya tanda Ia sangat tidak setuju dengan apa yang di ucapkan oleh Olivia.

"Tidak, Olivia. Aku sangat menghargai dan menghormati kedua orang tuamu. Aku tidak mau menyakiti hati dan perasaan mereka dengan membawa kabur putri yang sangat mereka cintai." Jelas, Erlangga menolak. Biar begitu, Erlangga sangat menuruti nasihat kedua orang tuanya agar berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Kemudian, Olivia yang sangat kecewa dengan jawaban Erlangga, membuat dirinya menjadi sama seperti Sang ayah yang ikut menekan Erlangga untuk segera menikah dirinya dalam waktu satu minggu lagi.

Melihat sikap Olivia yang seperti itu, Erlangga pun menegaskan bahwa dirinya memanggil belum siap untuk menikahi Olivia.

Karena kalimat yang di ucapkan oleh Erlangga membuat Olivia kecewa, Ia pun memilih pergi meninggalkan Erlangga yang masih sangat berharap agar Olivia dan keluarganya mau menunggu dirinya dalam waktu minimal satu tahun lagi.

Setelah melihat Olivia pergi, timbul dalam benak Erlangga yang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi sebenarnya dalam keluarga Olivia. Kenapa mereka sampai ingin Erlangga menikahi Olivia dengan terburu-buru dan terkesan memaksa.

Dengan demikian, Olivia pun tak ada keberanian untuk bercerita pada Erlangga bahwa ia telah dijodohkan dengan laki-laki yang bernama Yuda Wistara.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C12
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen