Kapitel 147: Obrolan Sebelumnya

Aku tertawa mendengarnya berkata seperti itu. Hahaha, apa tindakanku benar-benar bisa dibaca dengan mudah?

Saat aku akan mengatakan sesuatu, gadis itu tiba-tiba menghentikanku. Dia bilang harus mematikan telepon karena mamanya sudah pulang. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menyetujuinya. Akhirnya panggilan telepon antara aku dan Aera pun berakhir. Kini tinggal keheningan kamar ini saja yang menemaniku.

"Sudahlah, lebih baik aku tidur saja!" Selimut sudah menutupi seluruh tubuhku. Kini mataku terpejam dalam keheningan ruangan ini. Masalah yang menggangu pikiran, kusisihkan sejenak agar tidurku lebih nyaman tanpa beban.

Pagi telah hadir, mataku terbuka secara perlahan. Malam yang sudah kulalui benar-benar tidak terasa. Tidurku malam ini seperti berlalu dengan sangat cepat, padahal jika melihat jam durasi waktunya tetap sama.