Teriakanku rupanya memicu rasa penasaran Dad. "Kalian bertengkar?"
"Tidak."
"Ya!"
Jawab kami serempak. Kalian pasti tahu siapa yang menjawab apa.
Aku melayangkan tatapan gusar ke arah Lucas, sementara dia hanya menatapku dengan acuh tak acuh. Seperti yang biasa dia lakukan untuk membuatku jengkel.
"Bryan jangan marah dulu, Lucas hanya ingin meminta izin untuk membawamu tinggal di asrama." Dad mencoba menenangkan ku, tetapi itu malah membuatku semakin kesal. Layaknya api yang disiram oleh bensin.
"Aku kan sudah bilang jika akan meminta izin sendiri, kau tak perlu melakukannya."
"Tapi sudah ku lakukan tuh~"
Andaikan tak ada hukum pidana, aku pasti sudah mengunyah kepala Lucas, meremukkan kepala pria ini. "Apa mau mu sebenarnya huh?"
"Bryan, mengapa kau semarah ini?"