Begitu sampai di dalam, hal yang pertama ku lakukan adalah mencari keberadaan pria itu. Ku edarkan pandangan ke seluruh ruangan. Sayangnya dengan keadaan Cafe yang tumpah ruah, sukar bagiku untuk menemukan seseorang, bahkan jika kau telah mengenal orang tersebut selama bertahun-tahun. Pengunjung yang memadat membuat jangkauan pandang menipis, sehingga aku cukup kesusahan andaikan sebuah tangan tidak terangkat dan melambai-lambai ke arahku.
Akhirnya aku dapat menemukan Joshua. Berada di tengah-tengah kerumunan, memakai kemeja polo warna putih yang selaras dengan kulitnya. Penampilan itu semakin menambah kadar menggemaskan pada dirinya. Tanpa sadar senyuman lebar terukir di wajahku ketika aku mendatanginya.