Kapitel 55: Benci Tapi Cinta

Sambil menaiki sepeda air yang berbentuk angsa, Andi dan Siska menikmati alam yang ada di tempat wisata Floating Market Lembang itu. Sebenarnya, hanya Andi yang menikmatinya secara langsung. Bagaimana dengan Siska? Tentu saja wajahnya memperlihatkan ekspresi sebal sejak pertama kali datang ke tempat ini.

"Sis, gowes dong. Kalo aku doang, ini nggak akan maju kapalnya," protes Andi.

Siska masih diam memandang lurus ke depan sambil melipat kedua tangannya.

"Siskaaaa, ayo dong. Kami mau kita terjebak di tengah danau gini?"

"Ih! Iya, ini aku gowes!" hardik Siska kesal.

"Mantaaap, jangan cemberut gitu, dong. Nanti cantiknya ilang," ledek Andi mencarikan suasana.

"Berisik!"

Siapa yang tak kesal dibohongi? Jika kita berada di posisi seperti Siska, pasti akan marah juga. Bagaimana tidak, setelah Andi memarkirkan motornya di tempat wisata itu, bola mata Siska langsung membulat dan mulai menanyakan berbagai pertanyaan.

"Kenapa ke sini?"

"Ngapain ke sin?"

"Jadi, Fifi gimana?"