Zelyn terlihat masih membulatkan kedua mata karena merasa sangat terkejut dengan pria yang dianggapnya selalu mencari kesempatan dalam kesempitan dari setiap masalah yang dihadapi. Ia refleks berteriak untuk mengungkapkan rasa kesalnya.
"Aku tidak mau! Jangan macam-macam dengan masalah urat syaraf. Hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Nanti urat syarafku malah putus karena pijatanmu. Bukannya sembuh, yang ada nanti akan makin bertambah parah dan selamanya aku tidak akan bisa berjalan."
Merasa dianggap remeh oleh wanita yang masih berbaring di atas ranjang, Axel sama sekali tidak menanggapi kalimat bernada ejekan dari wanita tersebut. Ia kini membuka pintu kamarnya dan melihat dua staf hotel yang membungkuk hormat padanya sudah membawakan makanan pada troli khusus yang ditutup dengan tudung saji.
"Selamat sore, Tuan. Saya membawakan makanan yang tadi Anda pesan," ucap salah satu wanita yang mewakili rekannya.