Brak!
Allena terkejut, dia tersadar dari lamunannya ketika Nio menendang sofa.
Nio mengangkat tangannya ke hadapan Allena, entah apa yang akan Nio lakukan. Sikap Nio membuat Allena merasa takut dan bergegas menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Aku benar-benar tak mengkhianatimu, aku tak bermaksud membuatmu marah," ucap Allena. Tubuh Allena bergetar membuat Nio mengepalkan tangannya dan menurunkan tangannya. Dia lantas meninggalkan Allena.
Allena melepaskan tangannya dari wajahnya. Dia melihat sekeliling dan di sana sudah tak ada Nio. Mata Allena memerah, air mata mulai membendung dan akhirnya luruh menyusuri pipinya.
'Dia benar-benar marah padaku, dia takan memaafkanku!' batin Allena frsutarsi dan air matanya semakin deras membasahi pipinya.
Allena bergegas keluar dari ruang kerjanya dan pergi ke kamarnya. Di sana dia tak melihat Nio. Allena pun mengusap wajahnya.
'Dia benar-benar takan mengampuniku,' batin Allena semakin gelisah.