"URUSAN GILBERT MENJADI URUSANKU DAN KAU ... KAU TIDAK MEMILIKI HAK APA PUN MENCAMPURI URUSAN PRIBADIKU, MS. KARYL!"
--
Semenjak kejadian hari itu membuat Flower lebih berhati-hati. Berulang kali menekankan kepada Karyl untuk tidak memberitahukan mengenai kehamilannya kepada Darren.
Tanpa dapat membantah lagi akhirnya Karyl memutuskan mengalah untuk tidak mendesak sahabatnya itu. Bagaimana pun juga hal ini sulit bagi Flower.
"Ini obat-obat mu. Jangan lupa kau minum tepat waktu. Bagaimana pun juga janin yang ada di dalam kandungan mu membutuhkannya."
"Hm, taruh saja di atas nakas."
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Hal itu pun membuat keduanya saling melempar pandang seolah bertanya. Siapa itu yang datang?
"Biar aku lihat." Beriringan dengan langkah kaki menuju pintu. Sebelum membuka lebar, ia pun mengintip terlebih dahulu melalui celah pintu.