Keesokan paginya Arya menepati janjinya pada sang ibu. Setelah olahraga pagi dan beristirahat sejenak, Arya memakan semua makanan sisa kemarin malam yang ternyata masih sangat enak. Arya menghabiskan semua makanan itu sangat cepat, perutnya benar-benar kosong ketika kemarin sama sekali tak mengisi perutnya dengan makanan. Meski porsinya sangat banya, bahkan bisa dibagi untuk tiga orang, Arya tetap memilih menghabiskannya seorang diri.
Ketika kakak sepupunya meminta walau hanya satu potong roti maupun satu butir nasi, Arya tetap tak memberikannya. Benar-benar seperti orang yang sudah tak makan bertahun-tahun, sangat serakah dan memikirkan dirinya seorang. Melihat anaknya seperi makhluk hidup paling serakah, sang ibu hanya menggeleng pelan lalu menasehati Arya dengan lembut.
"Sejak kapan ibumu mengajarkan menjadi manusia yang pelit, Nak? Masa kakakmu minta makananmu sedikit saja tak boleh. Memang kamu selapar itu, ya?"