Kapitel 138: Sesak di Dada

"Hahaha, kelihatannya kalian terlalu bersemangat. Sehebat itukah Arya ketika bermain basket?" Vivi spontan tertawa pelan ketika Fahmi memperagakan dirinya saat mendukung Arya waktu itu.

"Tentu saja. Siapa yang tak semangat melihat temannya bertanding? Arya memang masih seumuran dengan kita, tapi permainannya sama sekali enggak masuk akal. Makanya enggak dimainkan oleh pelatihnya. Takutnya tim lawan ketar-ketir dan tak bisa fokus jika berhadapan langsung dengan Arya…"

"Mi!" bentak Arya menatap Fahmi sangat tajam.

Spontan Fahmi yang sedari tadi asyik cerita, tahu-tahu bungkam begitu saja setelah bertatapan dengan Arya. Merasa bersalah, ia membungkukkan tubuh sambil meminta maaf, "Hehehe, maaf, Yak. Aku kelihatannya terlalu semangat, ya."

Amanda dan Dyah yang sedari tadi diam akhir mau membuka suara.

"Makanya jadi orang jangan sok asyik. Baru ketemu dua kali saja sudah berlagak seperti teman dekat. Jijik banget!"