Kapitel 213: Bagian 213

Chapter 213

Hari berganti dan kini mentari sudah benar benar menghangatkan bumi dengan cahayanya, gubul tua yang ditempati Lian dan Joko sudah kedatangan para prajurit yang mengepung.

"Joko kamu sembunyi dilemari, biar kak Lian yang hadang mereka, paham?" ujar Lian menangkup wajah anak bocil didepannya.

"Harusnya kak Lian yang sembunyi, mereka kesini mau cari-"

"Cepet sembunyi!" titah Lian tak terbantahkan menarik Joko untuk masik kedalam lemari yang sudah reot.

Joko kecil tak bisa melawan apalagi menolak, dirinya dimasikan kedalam lemari pakaian yang sudah usang. Sedangkan Lian akan menghadang para peajurit kino yang entah datang darimana.

"Siapapun yang berada didalam keluarlah! jika tidak rumah ini akan kami bakar!"

Lian berjalan kepintu dan membuka perlahan kayu tersebut. Wajahnya terlihat setengah dan pelan pelan dia keluar dari gubuk seorang diri. Dengan tubuh yang hanya tertutup kain, Lian merasa malu dan khawatir didepan semua orang aneh tersebut.