Kapitel 109: 109. Mengatakan yang sebenarnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu kamar terus diketuk dengan keras. Berharap dapat menarik perhatian orang yang berada di dalam kamar. Ternyata usaha pemuda itu berhasil. Sahabatnya segera membuka pintu kamar pribadinya.

"Kau masih berhutang penjelasan kepadaku!" tuntut Aland tanpa basa- basi.

"Kita berbicara di ruangan lain! Audy butuh waktu untuk beristirahat!" balas Rey dengan ekspresi datar.

"Baik! Kau duluan!" jawab Aland sambil menggeser tubuhnya agar tidak menghalangi pintu.

Sebelum pergi Rey memalingkan wajahnya sesaat ke arah belakang. Ia memeriksa kekasihnya yang bersembunyi di balik selimut. Seulas senyum samar tersemat pada paras tampannya. Kemudian Rey berjalan meninggalkan kamar pribadinya. Disisi lain, memastikan tidak menemukan keanehan, Aland segera mengikuti dari belakang.