Kapitel 379: Mata Ketiga 

Kata-kata JoydaG tentang mata ketiga terngiang-ngiang di pikiran Soni. Sementara Soni memikirkannya, JoydaG sibuk dengan kepentingannya sendiri di dalam gudang.

Kalau begitu, semua yang terjadi padaku selama ini sebenarnya bisa dijelaskan. Hanya saja, penjelasan itu sulit diterima. Apa kehidupanku mengalami perubahan genre? dari horor komedi menjadi misteri spiritual? ah sial! kalau ingat apa yang terjadi di masa lalu, ada beberapa hal memalukan yang terjadi karena aku bisa melihat arwah orang mati. Setelah aku menyadari hanya aku yang bisa melihat, aku jadi lebih berhati-hati dan mengabaikan mereka. Joy benar, akhir-akhir mereka tidak sering terlihat. Malahan, hanya samar-samar seperti mimpi.

Suara saklar dipencet beberapa kali oleh JoydaG membuyarkan renungan Soni. Pemuda itu menoleh, dalam ruang reman-remang, samar oleh keberadaan cahaya yang minim, Soni bisa melihat keberadaan JoydaG. Jaraknya mungkin sekitar tiga meter darinya.

"Apa yang kau lakukan?"