"Bagaimana tanggapan saudara sekalian tentang niatku ini?" tanyanya kepada semua orang.
Mereka saling pandang. Ditanya demikian, tentu saja semua orang akan menjawab hal itu adalah langkah yang bagus. Cuma yang jadi masalahnya, hingga sekarang belum ada yang berani membuka suara.
Mereka seperti takut salah bicara. Terlebih lagi, tidak setiap orang berani membuka mulut jika sedang berhadapan dengan Ketua Dunia Persilatan.
Tapi beberapa saat kemudian, terlihat ada seorang kakek tua yang mengacungkan tangannya.
Postur tubuh kakek tua itu tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu pendek. Alis matanya sangat tebal. Wajahnya juga berwibawa. Di tangan kirinya terdapat sebatang tongkat bambu yang digenggam dengan erat sekali. Seolah dia takut ada orang lain yang ingin mencuri tongkat tersebut.
"Izin bicara, Ketua," katanya dengan lantang.