Seluruh tubuhnya gemetar, ia pun berkeringat dingin memandang sosok makhluk tepat di hadapannya. Mulut makhluk itu terbuka lebar, hingga giginya bertaring di penuhi oleh darah pun terlihat. Sepasang mata bolong, kulitnya yang pucat beraroma busuk membuat Tina semakin ketakutan. Makhluk itu mulai berjalan mendekat, seketika tubuhnya tidak bisa bergerak. Aroma anyir, sempat membuat Tina hampir muntah.
"Setan! Tolong!" teriaknya membuat Fadil dan yang lainnya menoleh ke arahnya.
Melihat adiknya dalam bahaya, Fadil pun langsung meletakan buku di atas meja lalu ia pun melompat pagar rumahnya sendiri dengan penuh tergesa-gesa. Fadil hendak membakar makhluk itu, dengan api Brajamusti namun dalam sekejap sosok itu menghilang. Kemudian, Tina pun pingsan dan terkapar di atas tanah. Kejadian tersebut, sempat di lihat oleh para pelanggan. Mereka semua, berdiri dari tempat duduknya lalu berlari menghampiri Fadil yang sedang memegang kepala adiknya.