Setelah acara kelas yang menyenangkan, kini adi dan yang lain mulai berpisah untuk pulang, dan bersiap ke esokan harinya untuk menyambut kuliah pertama mereka
Sebagai ketua kelas terpilih adi merasa cukup senang karena diawal ia sudah mampu setidaknya membuat teman-temannya untuk saling kenal lebih jauh
Dengan acara makan siang bersama yang ia gagas, ia juga menjadi jauh lebih tahu tentang nama, hobby dan juga kepribadian dari teman-teman barunya di kelas
Meski bisa dibilang ia tak akan mengenal terlalu dalam, tetapi sebagai perkenalan awal ini jelas adalah langkah yang baik bagi dirinya dan juga temannya
Dan dari sana ia juga lebih mengenal sosok Diah, wanita yang bekerja sebagai pelayan di toko, yang kini seperti takdir menjadi teman sekelasnya, sosok diah yang baik dengan nominall 85 bisa dibilang
Masuk ke dalam target yang ia tentukan, dan lebih lagi di kelasnya sosok yang sama cantinya dengan diah ada dua orang lagi, dengan satu sosok diantaranya lebih cantik dengan nilai 90 poin lebih
Memikirkan tiga gadis cantik yang menawan di kelas, entah kenapa tiba-tiba saja rasa semangat dirinya untuk kuliah menjadi jauh lebih baik, ya mungkin wajar saja
Hormon pemuda yang ada di dalam dirinya sudah bergejolak, terlebih dengan keadaan saat ini bisa dibilang adi akan dengan lebih muda menemukan pasangan yang sesuai dengan minatnya
Membayar biaya parkir di tempat parkiran, tak lama adi keluar dari sana, dan saat ia akan berbelok menuju ke jalan utama, ia melihat sosok Diah yang saat ini nampak sedang menunggu kendaraan
Menghampiri dan berkata " Diah lagi nunggu apa?" suara adi membangunkan Diah yang sedang melkhat hpnya
"Ahhhh...kamu bikin kaget aja di" seru Diah sambil dia tersenyum
" Sory...sory.....lagian serius amat,pinggir jalan ga baik main hp" seru adi membalas
"iya, tau makasih pengingatnya, lagi nunggu angkot nih mau pulang" jawab Diah lagi
"Emang rumah kamu ke arah mana?" tanya adi
"Ke Depok " jawab Diah
"Ehhhh, Depok kok sama dibagian mana kamu?" tanya adi berseru
"Kamu juga depok, aku di daerah timur " balas Diah dengan senang entah kenapa
"Lah sama, depok timur juga, lebih tepatnya daerah Sendang" balas adi lagi
"Sendang, kamu juga di sendang?" kali ini Diah lebih terkejut
"Iya,jangan bilang kamu daerah sendang" balas adi merasa tak percaya
"Hehehe, mungkin ini takdir Aku juga Di sendang lebih tepatnya di Gang Anggur" jawab Diah sambil tertawa
Melihat tawa diah yang lepas, adi entah kenapa terpesona, namun ia segera sadar dan membalas " Itu mah deket banget, aku di Gang Jeruk" berkata adi dan kemudian melanjutkan
"Nah kalo gitu, yaudah bareng aja ayo, searah ini" balas adi
"Gapapa ni, ga ngerepotin" balas Diah dengan mau namun juga senang
" Iya gaapalah, nih pake helmnya" berkat adi menyerahkan helem kepada Diah
Kemudian Diah pun naik ke motor adi, dan tak lama keduannya meninggalkan kampus,di sepanjang perjalanan adi dan diah kembali mengobrol
Dan dari sana adi tahu bahwa diah adalah anak tunggal di keluarganya, terlebih dia anak yatim, dimana hanya tinggal berdua dengan ibunya
Selepas ayahnya meninggal, ibu diah menjadi tulang punggung bagi keluarganya, dan dengan bekerja sebagai pengawas konveksi di dekat rumah, ibunya membiayai hidup mereka berdua
Berutung karena ayahnya seorang pensiunan tentara, diah tinggal memiliki rumah serta gaji tunjangan yang cukup membantu kehidupan kedua orang tersebut
Namun sayang di masa akhir hidupnya sang ayah meninggalkan hutang, jadi dana pensiun menjadi habis untuk membayar hutang, dan untuk mencukupi kebutuhan ibunya harus bekerja
Keadaan ini sudah ada sejak diah beda di sekolah smp, dan berlangsung hingga sekarang, karena keadaan ini dah menjadi sosok yang mandiri, dan tidak mau tergantung kepada ibunya
Seiring berjalannya waktu, keluarganya bisa menyesuaikan keadaan, hingga pada akhirnya mereka sekarang cukup namun diah yang mempunyai watak mandiri
Tak mau hanya berdiam diri, jadi dia mecari kesibukan dan mencoba menjadi lebih baik, dan sat adi bertemu dengan diah di toko baju di mall cendrawasih
Saat itu Diah menjelasakan, bahwa dirinya kerja selama liburan disana, dan saat kuliah sudah dimulai ia juga berhenti dari pekerjaanya, karena ia ingin lebih fokus pada studinya
Dan lebih lagi ibunya juga tak mau ia kuliah sambil bekerja, jadi dinilah ia sekarang, disisi lain diah juga belajar tentang adi, sama seperti dirinya ia berasal dari keluarga biasa
Dengan orang tuanya berdagang dan juga menjahit, disisi lain adi memiliki adik perempuan berbeda dengan dirinya yang hanya anak tunggal apalagi saat diah tahu bahwa adik adi adalah perempuan ia tampak sangat antusias
Sebagai keluarga tunggal ia sering memiliki keinginan, untuk bisa memiiki seorang adik perempuan, namun ia sadar akan kondisinya dan juga ibunya jadi ia hanya bisa memendam, perasaan tersebut
Kemudian diah lantas bertanya, jika kondisi keluarganya juga sama seperti dia, lantas adi mendapatkan uang dari mana untuk membeli pakaian yang terbilang mahal di toko tempat kerjannya
Mendengar pertanyaan Diah, adi tidak tersinggung tetapi tertawa, dan menjawab dari hasil usahanya sendiri, usahanya apa yang dia lakukan Adi berkata bermain instasi lewat hpnya, dan dari sana penghasilannya berasal
Mengdengar hal tersebut diah kaget dan berkata luar biasa, sambil di dalam hatinya ia mengagumi adi, dan entah kenapa ia menjadi lebih tertarik dan mengarah suka kepada adi
Karena dari segi kondisi keluarga mereka sama, dari segi fisik adi tampan, dan dari karakter serta sifatnya sejauh ini diah merasa yaman dan suka, jadi diah lebih terbuka kepada adi
Tak terasa mereka sudah dekat dengan tujuan rumah diah "udah deket nih, sebelah mana?" tanya adi kepada diah saat ia memasuki gang anggur
"Lurus aja terus ga jauh kok"jawab diah
Kemudian tak lama meeka tiba di tikungan dan diah berkata " nah itu dia, halaman yang asri dengan pohon mangga di depannya" di berkata sambil menunjuk rumahnya yang bercat asri putih
"Ya, adem juga" adi berkata saat ia parkir di depan pagar halaman diah
"Ok tunggu sebentar" kata diah mengambil kunci dan membuka pagar
mepersilahkan adi masuk kemudian kembali diah menutup pagar, " nah parkir disini aja" kata diah kepada adi menunjuk di bawah pohon mangga
"Ok" kata adi dan tak lama diah sudah membuka pintu rumahnya, kemudian adi menyusul
"Silakan masuk" sapa diah
"Ga ada orang ya?" tanya adi sambil duduk di kursi ruang tamu
"Ya ibu ku biasanya pulang sore, jadi kalo jam segini jam 2 siang, ga ada orang dirumah, oh ya mau minum apa?" jawab diah sambil menawarkan minum
"Air es aja, aus ni" berkata adi sambil melihat-lihat sekitar ruang tamu.