App herunterladen
2.93% Sistem Mas Bejo / Chapter 11: Memulai Kelas

Kapitel 11: Memulai Kelas

Setelah Sang Putri turun dari atas panggung dengan sorakan yang meriah, jelas dia dalam suasana hati yang bahagia, karena tugas pertamanya di acara ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasinya yang ada

Sehingga ia bisa merilekskan sarafnya yang bisa dibilang tegang, "Selamat Putri untuk pidatonya yang baik" pelayan cantiknya berkata memuji penampilannya

"Jelas siapa dulu dong" jawabnya tertawa kecil dengan senang

Kemudian acarapun dilanjutkan dengan, tarian kerajaan yang dipentaskan oleh para mahasiswa jurusan seni tari, melihat tari yang lembut dan penuh filosifi

Banyak dari para mahasiswa dan juga mahasiswi yang bisa dibiang terpesona dan masuk ke dalam alur cerita dari tarian tersebut

Bersama itu jelas suasana yang sudah baik menjadi jauh lebih baik, ketika para penari menutup tarian mereka, tepukan tangan besar menggema di seluruh gedung dan bersama itu pembawa acara

Mengumumkan penutupan dari acara pembukaan universitas kerajaan yang bisa dikatakan cukup baik, setidaknya itu yang dipikirkan oleh adi di dalam benaknya

Tidak terlalu lama, tidak begitu membosankan, dan cukup menghibur, jadi dia merasa pembukaan ini baik-baik saja, dan saat acara sudah dinyatakan selesai

Sekejap seruan terdengar,saat Sang Putri melambaikan tangannya kearah para mahasiswa dan mahasiswi untuk berpisah, menatap adegan ini Rudi berkata "Ya pesona putri kita baik juga" jawabnya berkomentar melihat antusiasme teman mereka

"Namannya juga putri broooo...jelas beda" jawab Tofan

"Tofan betul itu, kira-kira cantik ga yah wajahnya" tanya Roy

"Pasti cantik" jawab Rudi dan Tofan

"Belum tentu" bantah Roy

"Liat kakaknya cantik ga?" tiba-tiba suara adi menyela mereka

"Putri Devina jelas cantik banget" kata Rudi

"Sepakat" kata Tofan

"Setuju" jawab Roy

"Nah kalo gitu jawabannya mesti tahu kan, mereka satu bapak sama satu ibu jadi pasti ga beda jauh" imbuh adi lagi

########

Setelah bubar dari gedung dan melihat konvoi dari keluarga kejaan yang meninggalkan universitas Kerajaan dengan pengawalan ketat, mereka mahasiswa dan mahasiswi baru diarahkan kembali ke kelas mereka masing-masing

Setiba di kelas mereka, langsung saja suara kicauan dari para wanita menggema, dan adi beserta ketiga temannya hanya bisa tersenyum dan mendesah " wanita" tampak tidak ada capeknya mereka

"Ini kita sekelas cowo cuma berempat yah?" tanya Tofan

"Ga tau juga gua, kayaknya begitu"jawab Rudi

"Ehhhhh..iya cuma berempat ga salah nih, jelas kalah sama 30 cewe dibelakang" kata Roy menambahkan

"Kalo emang bener ga ada, ya udah dibilang takdir dan nasib, lagian bukannya malah pada senang lu ga banyak saingan" kata adi berbisik menggoda mereka

"Ya termasuk lu juga kan di" jawab Rudi

"Nahhhh...baru gua mau bilang begitu" jawab Roy

"Lagian lu yang paling ganteng dikelas menurut gua" kata Rudi menambahkan

"Gua sepakat" jawab Tofan dan juga Roy

"Ahhhhh..lu pada bisa aja, lagian ga jaminan tampan kali" jawab adi tertawa sambil menampik

"nah kalo gitu, tukeran sama muka gua" jawab roy

"Ya benar tuh kata Roy" saut tofan

"Kena lu di, muna si lu" goda Rudi

"Yeeee...emang bener, ganteng emang ngedukung, tapi sekarang banyak cewe lebih realistis

Ketimbang ganteng, mending tebel dompet' jawab adi berkelah(untung gua ganteng sama dompetnya tebel wkwwkk) berbicara di dalam hati

"itu satu faktor, tapi ada faktor ganteng ga bisa dibantah" jawab Tofan

"ya itu gua juga tau, balik lagi kalo cewe pertama kali disuruh milih pasti mereka liat mukanya dulukan, jadi wajarlah muka pertama" balas Rudi

"na duit mah bisa dicari Adi, tapi muka, kecuali lu operasi nyari dimana?" ledek Roy

Saat keempatnya bercanda, tanpa sadar dibarisan tengah sepasang mata cantik dan menawan sedang menatap kearah mereka

Jika adi melihat sosok ini dia mungkin akan familiar, karena sosok wanita ini jelas adalah seorang wiraniaga yang bertemu dengannya di toko pakaian di mal cendrawasih

(Kebetulan banget atau memang takdir, saat nyari dan ingin tahu ternyata satu kelas) gumam senang Diah saat menatap sosok adi yang sedang bercanda dengan yang lain

"Diahhh....ehhhh kenapa pipi lu merah" tanya teman wanita yang duduk disampingnya

Sambil berkata dia juga mengarahkan pandangannya sesuai dengan pandangan Diah " ohhhh..pantes lu merah, ngeliatin cowo-cowo" ledek lagi temannya

"Husss....siapa yang ngeliatin mereka, gua cuma mikir mereka akrab banget padahal baru ketemu" jawab Diah berkelit

"Alesan lu, jelas lu ngeliat ke arah cowo yang paling ganteng kan, gua juga suka kok ngeliatin dia" balas lagi temannya

"Yeee...bilang aja lu yang suka...Desiiii" gantian dia berkata

"Heheheh...ok...kalo lu ga mau di target gua yah" balas desi

"Ughhhh...." Diah sedikit terdiam

"Tuhhh...liat tampang lu, bener gua kan kalo lu sukama tuh cowo, jangan muna deh, heheheh" gelitik Desi kepada Diah

Saat semua sibuk dengan obrolan asing-masing mereka tak lama Bu Mayang masuk, sambil kemudian mulai membuat para mahasiswa dan mahasiswi memperkenalkan diri mereka

Tak lama gelombang perkenalan pun dimulai, kali ini bu Mayang meminta acara perkenalan di mulai dari perempuan, sehingga menyisahkan para pria di belakang untuk memperkenalkan diri mereka

Dalam waktu yang terus berjalan, satu persatu wanita yang ada di kelas memperkenalkan diri mereka sendiri, ada yang hanya memperkenalkan umur dan hobi

Ada yang membuat daftar lengkap dirinya, bahkan juga ada yang menjelaskan untuk meminta pacar, semuannya di lalui dengan sangat menyenangkan, tanpa ada ketegangan dan juga penghinaan

Sampai satu wanita memperkenalkan diri, adi tiba-tiba saja kaget dan entah kenapa dia merasa senang, karena harus bertemu kembali dengan wanita itu

Mengesampingkan semuanya, kemudian segera kini giliran para pria untuk memperkanalkan diri mereka,hanya dengan personil 4 orang mereka kini harus menghadapi tatapan dari puluhan pasang mata yang haus dan penasaran

Dimulai dari Roy, kemudian Tofan, Rudi, dan selanjutnya Adi, sebagai pria yang paling tampan banyak sambutan dan juga ledekan yang adi terima

Namun karena kedewasaannya, dia hanya membalas dengan senyum ramah dan juga menawan, sontak ini menambah rasa penasaran mereka terhadap adi

Setelah selesai acara pengenalan, kemudian Bu mayang meminta pembentukan kelas, dengan suara bulat tampa bisa menolak adi menjadi ketua kelas, dengan Rudi sebagai wakil

Ada kejutan yang tak adi kira karena diah berhasil menjadi sekretaris, dan kemudian seorang wanita cantik berkacamata dengan wajah teliti menjadi bendahara

Setelah menyelesaikan pemilihan, jadwal kuliah pun dibagi dan setelah menyelesaikan itu semua kelas dibubarkan, bersama hal tersebut adi mengajak teman barunya untuk makan siang bersama

Karena jelas sudah menunjukan waktu untuk makan siang, jadi sambil berpikir mempererat tali pertemanan dia juga ingin lebih mengenal teman-temannya .

Ajakan adi ini disambut dengan kompak oleh seluruh kelas, jadi dia bersama dengan puluhan wanita di kelas, kini keluar kelas untuk mecari tempat makan siang yang yaman.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C11
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen