App herunterladen
0.8% Sistem Mas Bejo / Chapter 3: Bertemu Om Bejo

Kapitel 3: Bertemu Om Bejo

Saat ini Adi tenang tertidur dengan pulas dikamarnya, yang berukuran 4x 4 M² dengan kasur kayu dan meja belajar di satu sisi dan lemari disisi lain

Menjadikan suasana kamar tampak sederhana, ada tambahan kipas angin di tembok sebagai aliran udara ketika panas datang

Sisanya tak ada apa-apa, karena Adi termasuk orang yang sederhana dan tak mau neko-neko, hanya saja warna hijau juga bercat di tembok kamarnya

Yang merupakan warna favorit dari dirinya, "Ya kamar yang sederhana dan Yaman" bergumam Adi saat dirinya melihat seluruh isi kamar

Kini dirinya sadar bahwa hari pertama akan berlalu, dan identitasnya bisa dibilang telah benar-benar berubah, meski ia merasa seperti mimpi

Tetapi mengelus lembut kayu kasur dan merasakan teksturnya, Adi tahu ia tak bermimpi jadi sekarang dia hanya bisa menjalani hidup ini tanpa penyesalan

Lagian dia juga berpikir nampaknya menjadi Adi, tak begitu membebani apalagi keluarganya mirip dengan dirinya di kehidupan sebelumnya

Sehingga tak banyak penolakan yang ia rasakan, dan satu hal apa yang dulu tidak bisa ia lakukan ketika muda dan meninggalkan penyesalan, kini nampaknya bisa ia wujudkan

Dalam kehidupan ini jadi jelas, ada untung dan rugi namun demikian dia selalu mencoba berpikir positif, karena sudah takdir jalani saja soal alasan kenapa bisa terjadi pasti ada waktunya untuk tahu

Saat ia mulai tertidur di atas pulau kapuknya, tanpa Adi sadari ketika waktu menjujukan pukul 12 malam, sebuah berkas cahaya keluar dari kalung yang ia kenakan

Dan dari sana sosok perawakan kurus dengan menggunakan pakaian tradisional kerajaan, dengan ciri khas bangsawan muncul di samping tempat tidur Adi

Warna kulitnya sawo matang dengan rambut hitam pendek, dan dari usia serta ketinggiannya yang berkisar 170 Cm maka ia akan terlihat pada usia pertengahan 30an atau awal 40

Meski begitu jelas sosok yang muncul ini bukanlah manusia, karena ia kini nampak melayang di atas ubin kamar Adi, dan saat dirinya Keluar ia menguap panjang

Sambil meregangkan tubuhnya dan menatap ke sekitarnya, untuk sesaat ia tampak terkejut dan tak lama ia menjadi tak percaya, mencoba mengucek-ngucek matanya

Ia mendapati apa yang ia lihat tidak berubah, jadi setelah sadar bahwa ini bukanlah ilusinya, ia tertawa senang dan terbahak-bahak...." Haaaaaaaa.....akhirnya aku Bejo bebasssss....hahahaha.....huk..huk..huk...." tiba- tiba batuk saat nyamuk menyelinap ke mulutnya

" Wedus...yamuk kurang ajar, berani masuk ke mulut Om Bejo, liat akibatnya" seketika yamuk yang ada di kamar Adi

Baik yang bersembunyi dan terbang di udara, berhenti seperti penghentian waktu dan tak lama seperti tersedot oleh sebuah kekuatan yang kuat

Mereka berkumpul di tangan Sosok tersebut, tak lama bola kecil seukuran pingpong yang berasal dari yamuk yang berkumpul di dapatkannya

Dan dengan wajah senang dan tertawa kemudian ia kembali berkata " Musnahlah kalian makhluk jahanammmm...." dengan senang membuat bola yamuk ditangannya menjadi terbakar

Dan kemudian bau gosong memenuhi kamar Adi, dengan lambaian tangannya seketika angin berhembus dan membuang bau gosong keluar kamar

Adi yang tertidur pulas tak menyadari hal tersebut, seperti ada membran penghalang yang membuatnya tak bisa menyadari dan merasakan keanehan yang terjadi

"Prok..prokk..." menepuk tangannya dengan senang sosok itu kemudian mengalihkan pandangannya kepada Adi, " wah....wah...wah...kamu beruntung kawan, bisa membangunkan Om Bejo ini, nampaknya seperti aturan awal" gumam sang sosok yang bernama Om Bejo

" Tik" menjentikkan jarinya dan seketika Adi yang tertidur pulas, tiba- tiba saja menjadi duduk dan tak lama ia terbangun

Dalam kebingungannya, Adi membuka perlahan matanya yang mengantuk dan samar-samar ia merasa, ada sosok aneh di depannya

Merasa bahwa itu mungkin halusinasinya ia menguap dan mengucek matanya, tapi anehnya sosok itu tak menghilang, ragu akan apa yang ia lihat

Akhirnya ia membuka matanya, dan apa yang menyambutnya adalah sosok Om kurus dengan pakaian tradisional kerajaan sedang menatapnya

Adi yang di tatap oleh Sosok Om-om aneh entah kenapa menjadi bingung dan bersamaan menjadi takut, karena ia kaget bagaimana ia bisa masuk ke kamarnya

Terlebih tatapannya sangat panas, reflek ia memeluk erat tubuhnya seolah merasa tertindas dan takut dianiaya, Bejo yang melihat ini menjadi kesal

Karena dari Rekasi Adi jelas ia mendapatkan sikap, bahwa ia seperti Om-om yang akan melakukan hal yang tak terlukiskan, jadi dia berkata dengan sedikit kesal

" anak muda, apakah ini caramu berperilaku di depan orang tua?" katanya dengan sedikit berwibawa

" Om jelas kamu yang aneh, dan tak sopan masuk ke kamar orang" jawab Adi langsung

" Ehemmm...terbatuk ringan saat ia menyadari kesalahannya, " Ok kamu benar tapi kembali apakah ini caramu berbicara dengan yang lebih tua" kembali dia berkata

" Tetap saja kamu orang asing dan tak ada sopan sebelum tahu tujuanmu" kata Adi dengan sedikit keras kali ini setelah ia mampu mengendalikan dirinya

" Ya.....nampaknya jaman memang sudah berubah" mendesah seperti orang tua yang lelah

" Permisi bukan kah sebaiknya om menjelaskan identitas om" kata Adi menyela

" Ya tak sopan memang kamu anak muda!!!!, tak tahu adat!!!...tak tahu etikat!!!!...tak tahu malu!!!....." kesal saat ia sedang mendesah dan dikoreksi oleh Adi

" Tapi kalo om diposisi saya gimana" tanya Adi lagi

Saat Bejo akan menjawab, ia tercekak kemudian hanya menghela nafas panjang sambil menatap Adi kesal " Ok biar Om ini perkenalkan siapa dirinya, jangan kaget....jangan takut....dan jangan terpesona" berkata dengan penuh percaya diri

Adi yang melihat ini hanya bisa menghela nafas dan bergumam dalam hatinya " gilaaaaa emang gilaaa nih om om" desahnya di dalam. hati dan tak berdaya

" Dikenal sebagai panglima tertinggi kerajaan sakti dan memiliki jutaan prajurit, dan mampu menaklukan setiap jengkal tanah di benua ini, sosok perkasa dan bermartabat dengan kesaktian tiada Tara, dia memiliki julukan

Harimau Darat, dan memiliki nama lain yang dapat menggetarkan musuh yang mendengarnya ia adalah..... Om Bejo, jin sakti dengan usia ribuan tahun" memasang postur keren di depan Adi

" Udah" kata Adi datar

Dan Bejo pun mengangguk pelan, seolah tak mengerti Rekasi Adi, " Nah tadi bilang jin, coba buktiin" kata Adi singkat lagi

Kemudian ia nampak melayang di atas kasur, "kurang....coba tembus tembok...pintanya

tak lama Adi menyuruh Bejo dengan berbagai gaya, dari terbang, menghilang, mengangkat barang, dan lain...lain sampai akhirnya ia meminta dengan senang

" Coba putusin kepalanya" kata Adi bersemangat

Mendengar permintaan Adi, Bejo seketika akan melakukannya namun saat ia memegang kepalanya ia tersadar akan suatu hal dan menjadi marah kemudian berteriak " Ehhhh...bocah....kamu pikir saya ni apaaaaaaaa!!!!!!!!" teriaknya kesal.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen