Kali ini darah Night mendidih. Sang raja bisa merasakannya. Untuk pertama kalinya di dalam hidupnya ini – seingatnya – dia sampai semarah ini. Yaitu saat melihat Honey membuang wajah darinya, lalu berjalan berdampingan bersama pria lain.
Padahal mereka tak berpegangan tangan, namun kenapa di matanya hal itu terlihat sangat tidak menyenangkan? Mungkin karena dia membayangkan betapa nyamannya Honey bersama orang itu, ketika dia terus memberikan tatapan dingin kepada dirinya. Sehingga ketimpangan itu membuat Night tak bisa menahan rasa tak rela di dalam dirinya.
"Yang Mulia, Anda tak apa-apa."
Amanda tampaknya menyadari hal itu. Dia melihat sorot dingin di kedua mata sang penguasa, yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Namun Night mengabaikan hal itu. Dia malah mempercepat langkahnya, menuju dua orang yang berjalan memasuki gedung. Amanda dan para prajurit sempat saling berpandangan. Dengan sedikit panik mengikuti sang raja dari belakang.
"Tunggu!"