Dua tahun kemudian.
Honey menunggu. Untuk pertama kali di dalam hidupnya, dia benar-benar menunggu. Di tengah kebisuan yang tak bisa dia ceritakan pada siapapun, dia menunggu Night untuk kembali datang menemuinya. Menunggu hingga mahluk itu memenuhi janjinya di hari perpisahan mereka dulu.
Namun hingga selama ini menanti, nyatanya Night tidak kunjung datang. Tak juga ada kabar baik yang dia nanti-nantikan.
Honey pun kini mulai disibukkan dengan pekerjaan barunya setelah lulus kuliah sekitar empat bulan yang lalu. Dia berusaha untuk menjalani hidupnya dengan normal, berusaha menyibukkan dirinya, serta melakukan hal apapun yang dilakukan manusia lain untuk bertahan hidup.
Walau tanpa diketahui oleh siapapun, nyatanya gadis itu masih terus menunggu. Ia masih berharap Night akan mengejutkannya lagi dengan muncul di hadapannya seperti dulu. Dengan mengetuk pintu rumahnya, atapun langsung duduk dengan sesuka hati di ruang tamu.