Keesokan harinya saat keluar dari kamar, Night sudah lebih dulu menunggunya. Sang vampir tampak telah rapi dengan pakaian khas anak kuliah di tubuhnya. Kemeja kotak-kotak berwarna merah dengan celana jins denim.
"Kau sudah siap? Kita berangkat sekarang?" tanyanya dengan senyuman lebar.
"Apa kita harus berangkat bareng? Apa kesannya tak aneh? Lagipula masa kau akan mengikutiku ke mana-mana? Kau bisa mengawasiku dari belakang jarak beberapa meter, bukan?"
"Tentu. Tapi karena kita searah sekarang lebih baik berangkat bersama."
Honey akhirnya tak protes. Dia hanya mengikuti rencana sang vampir.
Mereka keluar beriringan dari tempatnya tinggal itu. Namun seperti dejavu, tepat di depan apartemen yang di sebelahnya, pintu langsung terbuka. Menampakkan sosok Larry dari dalam.
"Kalian akan berangkat sekarang?"
"Ya, Paman."
"Kalau begitu berhati-hatilah. Hari ini aku tidak ke kampus karena harus menemui salah satu vampir tua yang pernah kukenal dulu. Jadi hati-hati selalu ya."