Aku menggaruk kepala mengamati perubahan sikap keduanya, perasaan tadi mereka bilang hanya akan berjalan-jalan sejenak lantas mengapa bisa wajah mereka berubah menjadi seperti ini? Tak hanya dengan keringat yang bercucuran wajah keduany pun memerah.
"Abis ngapain, sih?" tanyaku heran yang sialnya justru hanya dibalas dengan gelengan.
Aku masih sabar, sejauh ini keduanya memang jika sudah kompak menyembunyikan sesuatu maka tak akan mungkin bisa di ganggu gugat lagi. Satu-satunya jalan terbaik adalah diam saja, ketimbang nantinya jika aku bertanya pun belum tentu juga akan dijawab oleh mereka bukan? Aku menikmati semangkuk bakso sambil terus mengamati keduanya yang sibuk menyeka keringat.
"Mami kenapa lagi sih? Aku sama papi nggak ngapa-ngapain seriusan deh," seru Dhik seolah-olah saat ini aku sedang mempertanyakan apa yang baru saja dia lakukan.