Kapitel 36: Drey, Kenapa?

Ini pagi yang sedikit buruk, mungkin? Pasalnya sejak tadi yang tatapan para tetangga, er maksudku tatapan teman-teman Drey aneh. Aku sih santai-santai saja, toh posisiku adalah kakak kelas.

Maka dari itu, mereka tak akan mungkin melakukan sesuatu yang aneh, 'kan?

Dan satu lagi, moodku baik pagi ini. Jadi tatapan tajam mereka tak lebih dari sekadar nyamuk saja. Meskipun mengganggu perlahan hilang juga.

"Tadi pagi siapa?" Cahya yang sudah datang lebih dulu bertanya padaku.

"Yang berangkat bareng?" sahutku yang kembali bertanya.

Dia mengangguk sambil menikmati permen karet.

"Refi, adik kandungnya kak Riki. Semalam dia nginap," kataku yang hampir keceplosan.

Jangan sampai dia tahu bahwa aku dan kak Riki tinggal satu atap. Mungkin bagiku yang memang sejak awal tak memiliki teman sih it's okey. Jadi bahan gosip bukan apa, namun beda dengan kak Riki.