Marvin sedang ada pertemuan, bersama orang besar di sebuah hotel termewah di jepang. 'RHIGHA Royal Hotel Tokto' hotel ini hanya bisa di datangi oleh kalangan orang kaya saja. Marvin yang menjadi orang terpenting dipertemuan ini. Semua rekan-rekan Marvin sudah menunggu sambil menikmati hidangan. Marvin yang dikenal sebagai direktur utama di sebuah Rumah Sakit Ternama di Jepang 'The University Of Tokyo' merupakan Rumah Sakit terkenal dan termahal di Jepang.
Acara pun segera dimulai Marvin disambut dengan istimewa sama semua pegawai Hotel dan juga rekan-rekan kerja Marvin. Semua melotot melihat Marvin bersama seorang Gadis. Marvin dengan cuek menggandeng tangan Lia menuju tempat duduk. Tersenyum ramah memandang wajah Lia, yang cantik dengan Gaun super mewah.
"Silahkan kamu duduk di samping ku" Pintar Marvin.
Lia akhirnya mengambil posisi duduk pas disebelah Marvin, tibalah acara dimulai tiba-tiba datang seorang gadis dengan bentuk tubuh tinggi langsing, kulitnya putih mulus bagai air susu, paras yang cantik dan indah memakai pakaian branded hanya anak orang kaya yang mampu membeli pakaian super mewah yang dikenakan. Semua mata melotot tertuju kepada Gadis itu, sambil mempersilahkan duduk. Gadis itupun mengambil posisi duduk berjarak dengan Marvin. Siapa yang akan bisa menahan pandangan dari Gadis cantik seperti dia bisik rekan kerja lainnya.
Lia merasa malu dan tidak pantas menghadiri acara semewah ini, ia hanya gadis biasa dari kalangan orang biasa. Lia melangkahkan kakinya ingin keluar, namun Marvin mencegahnya dengan memegang tangan Lia.
"Kamu tetap di sisiku sebelum acara selesai" Bisik Marvin.
Lia hanya mengangguk, Gadis itu tetap memperhatikan mereka berdua. Acara pun telah selesai dengan sempurna, semua rekan kerja saling memberi salam pamitan. tinggallah mereka bertiga, Marvin bangun dari tempat duduknya mengajak Lia pergi. Gadis itu tiba-tiba menghampiri Marvin.
" Apa kabar Tuan Marvin? " Tanya Gadis itu dengan lembut.
" Baik" Jawab Marvin dingin.
"Kamu sepertinya sudah berubah, tidak seperti dulu" Kata Gadis itu tersenyum.
Namun Marvin tidak membalas perkataan Gadis itu, Marvin menarik tangan Lia sambil menatap wajah Gadis itu, tubuh Lia bersentuhan dengan tubuh Marvin. Lia yang malang hanya terdiam kaki seprti patung Liberti.
"Kalau kamu tidak keberatan, aku mau mengajak mu makan bersama" Kata Gadis, itu dengan wajah genitnya merayu Marvin.
" Baiklah, tidak ada waktu lagi karena aku ada urusan lebih penting " Jawab Marvin tegas.
" Ok,,, aku akan menunggumu Marvin" Kata Gadis itu dengan wajah genitnya, namun tatapannya tertuju kepada Lia.
Lia merasakan cemburu dalam hati, wajahnya berubah memerah menyimpan sakit yang tak terduga. Marvin tidak peduli apa yang dikatakan oleh gadis itu, ia berjalan cepat memegang erat tangan Lia, memasang muka cuek di hadapan Gadis itu. Gadis itu tersenyum licik memendam amarah kecemburuan api membara di dalam hatinya. Tanpa berkedip Gadis itu masih saja memandang Marvin dan Lia dengan hati tidak menerima melihat kebersamaan mereka.
Waktu semakin larut malam Marvin dan Lia masih bersama. Marvin membawa Lia ke suatu tempat dimana tidak ada yang bisa mengganggu kebersamaan mereka berdua. Lia yang hanya duduk diam di kursi mobil terdiam seperti orang tak bernyawa.
"Apa yang harus ku lakukan?" Batin Lia cemas.
"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan berbuat macam-macam, cukup kamu temani aku saja malam ini" Kata Marvin sambil menyetir, dengan wajah serius dan sikap dingin.
Semua orang tidak akan bisa menebak sikap Marvin. karena Marvin berbeda dari cowok-cowok lain. Ia tidak bisa menyatakan perasaannya secara langsung, namun sikap Marvin yang dingin membuat semua Gadis penasaran. Siapa sangka Lia yang hanya sebagai Guru Tk dan Ob bisa menaklukkan hatinya.