Setelah mengobrol dengan Julian, Alexa kembali ke apartemen dan langsung segera sarapan. Mau tidak mau, nafsu atau tidak, dia tetap makan supaya bayi dalam kandungannya akan tetap baik-baik saja. Yeah, dia harus berjuang meski kondisi sungguh membuatnya muak dan sesak.
"Aira, apa Melvin bilang akan pergi ke mana?" tanyanya, menatap sang asisten yang ikut makan bersamanya karena dia yang memang mengajak.
"Tidak, Non. Tapi kelihatannya dia sedang kesal dan terburu-buru," jawab Aira kemudian kembali melahap makanannya yang berupa nasi dengan lauk tumis udang.
Alexa menghela napas, menatap malas pada makanannya yang berupa nasi dengan lauk ayam goreng yang diberi bumbu agak pedas. Dia terdiam mengingat sikapnya pada Melvin tadi, membuatnya merasa bersalah dan sedih. Apalagi, dia mengingat nasehat-nasehat dari Julian yang sepertinya berada di pihak Melvin serta apa yang dikatakan olehnya memang masuk akal..
"Non, kenapa tidak dihabiskan?" tanya Aira.