"Tidak, aku tak punya keinginan sekarang, mari tabung dulu, dan tetap hidup hemat"
Aku tersenyum melihat rasa perhatiannya itu.
"Kalau begitu untuk sekali sebulan, mari kita makan di luar dan belanja kebutuhan rumah tangga"
"Boleh, kalau begitu mari berangkat sore jam 3"
"Oke istri ku yang cantik"
.
.
Santai dulu (hari senin soalnya, ini libur)
"Kamu tulislah surat untuk orang tua mu, katakan pada mereka kita telah pindah ke sini" Suruh ku
"Aku sudah kepikiran ide itu, tapi sayangnya aku tidak tau cara mengirimkan suratnya lewat pos, aku bingung dan takut salah alamat" Wanqiu bilang
"Eh kamu tidak tau caranya?"
"Aku belum pernah berkirim surat soalnya"
"Okeoke, kalau begitu buat dulu nanti kita sama sama ke pos untuk kirim, sekalian ku tunjukan caranya"
"Um oke"
.
.
Menulis satu surat untuk mertua atau orang tua Su Wanqiu.
"Kamu tak buat surat untuk ayah ibu mu?" Wanqiu tanya
"Tak perlu, mereka itu mana mungkin peduli dengan ku"
"Suami, bukannya lebih baik untuk mu tetap akur dengan mereka, sejahat apapun ayah mertua, dia tetap ayah kandung mu, tanpanya kamu tak akan ada di dunia" Wanqiu menasihati
"Aku masih marah dengannya"
"Mau sampai kapan, marah tak baik jika berlarut larut"
"Tenang saja, kamu fokus buat surat saja, urusan orang tua ku akan ku urus nanti"
.
Pergi ke kantor pos.
Serahkan surat ke petugasnya.
Isi alamat dan bilang isi dokumen bukan barang berbahaya.
"Biaya pengiriman untuk jalur ekonomi adalah 1 yuan dengan perkiraan sampai 5-8 hari, lalu untuk jalur ekspres adalah 2 yuan dengan perkiraan sampai 2-4 hari"
"Kami pilih jalur ekonomi saja" Ucap ku demi menghemat uang
"Baik"
.
.
Lanjutkan belanja lalu makan di restoran yang biasa namun nyaman tempatnya.
"Makanan di sini enak dan murah, ku kira di Beijing semuanya mahal" Wanqiu berkomentar
"Inilah hiden gem di Beijing, aku mengetahuinya dari kenalan ku di kantor, dia baik memberitahu ku tempat ini"
"Um, dia baik"
.
.
Pulang ke apartemen membawa beberapa peralatan rumah tangga baru, seperti sapu, kemoceng, panci, wajan, dll
Jam 5 sore.
"Istri, bisa rebuskan air untuk ku mandi?"
"Tunggu 10 menit akan sekalian ku siapkan bak nya"
"Oke"
.
Tidak ada hiburan di apartemen ini, suara radio ataupun tv masih jarang di sini, itu menurutku wajar saja sebab apartemen ini tergolong untuk masyarakat menengah kebawah, jadi kami termasuk kaum mendang mending.
"Istri, apa mungkin kita perlu punya radio, atau tv untuk menemanimu ketika di rumah sendiri?" Tanya ku agak keras sebab dia ada di dapur
"Tidak perlu, aku dua minggu ini sebenarnya selalu mencari pekerjaan yang sesuai dengan lulusan pendidikan ku, aku sebenarnya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di resto sejak dua hari lalu, bayarannya tak banyak hanya sekitar 100 yuan, aku hanya kerja selama 5-6 jam saja, maaf tidak memberitahu mu sebelumnya"
Aku mengerti rasa itu, pasti tak betah juga jika harus di rumah dari pagi hingga sore tanpa ada kegiatan apapun.
"Oke tak masalah, kamu pasti bosan juga di rumah, kamu boleh kerja asal jangan terlalu lelah, ingat tugas mu sebagai istri, jika kamu sekalinya lalai maka jangan salahkan diriku untuk membuat mu keluar dari pekerjaan mu"
"Iya aku mengerti"
.
Ketika mau mandi.
"Bak sudah siap, buruan mandi" Wanqiu menyuruh
"Apa ini tanggal merah mu?" Tanya ku agak malu malu
"Eh, apa?" Wanqiu belum paham
"Ya sebagian wanita menyebutnya tanggal merah bukan ketika mereka halangan"
Wanqiu segera paham.
"Sebenarnya aku telah telat haid selama satu minggu"
"Kamu hamil?" Aku kaget
"Belum di pastikan juga, sebab aku belum merasakan tanda tanda hamil, aku tak ingin ceroboh jadi mari kita tunggu sebentar, apakah aku hamil atau tidak sebelum melakukannya"
"Oh baiklah"
Di hidup sebelumnya memang benar Wanqiu hamil, tapi itu ketahuan setelah 2 bulan, selama masa hamil itu sangat sulit baginya, 6 bulan dengan kekurangan pangan dan 7 bulan hingga seterusnya lebih buruk lagi sebab diriku yang mengalami kecelakaan yang parah ketika kerja di tambang.
8 bulan anak lahir, lahir prematur dengan beberapa organ belum terbentuk dan sangat kurus.
Dia berhasil lahir namun sebulan kemudian tuhan mengambilnya kembali.
Jujur aku melupakan hal ini dan anak ku yang pertama.
.
.
"Kalau begitu mari periksa di dokter agar lebih pasti"
"Tak perlu, mari tunggu tanda tanda lainnya saja, cek ke dokter lebih awal hanya buang buang uang jika aku tak hamil"
"Apa maksud nya buang buang uang, ini kebutuhan yang perlu membuang uang, tak perlu sayang dengan uang, uang bisa di cari, namun hamil belum tentu bisa dua kali, jadi mari coba cek besok"
Tak mau membantah sebab perkataan suaminya itu benar.
"Baik kalau begitu"
"Jadi sekarang mau coba mandi berdua?"
"Jangan menggoda ku"
.
.
Besoknya masuk kerja dulu lalu buat izin ke ketua tim untuk pergi periksa istri ku ke rumah sakit.
Izin mudah di dapat sebab aku aslinya belum punya tanggung jawab program seperti karyawan lain.
.
.
Jam 11 tiba di apartemen.
(Hari ini ku suruh izin Wanqiu dari pekerjaannya)
"Mari pergi ke rumah sakit Beijing"
"Apa kamu yakin ini akan baik baik saja?" Wanqiu agak khwatir sebab di pikirannya mengetahui lebih awal itu menakutkan jikalau terjadi apa apa dengan apa yang di perutnya
"Jika terjadi apa apa maka tujuan kita ke rumah sakit benar, rumah sakit itu di dirikan bukan untuk pasien sehat" Balas ku
.
.
Naik bus ke rumah sakit.
20 menitan.
"Mau cek kehamilan" Ucap ku ke resepsionis
"Bisa perlihatkan identitas anda" (Cek kehamilan tak termasuk di dalam jaminan kesehatan yang ku dapat dari pekerjaan baru)
Ku berikan kartu Identitas istri ku.
"Baik, silahkan tunggu sebentar tuan sampai saya panggil kembali"
"Baik"
.
.
Menunggu kira kira 5 menit.
"Silahkan bawa berkas ini menuju ruang B2 tuan, dari sini lurus ke utara, belok kiri nanti ruangannya ada di sisi kanan"
"Baik, terima kasih"
.
Berjalan bersama menuju ruangan yang di tunjukkan.
Ketuk dulu, lalu masuk.
"Silahkan duduk tuan dan nyonya" Dokter perempuan yang ramah
Ku serahkan berkas di tangan lalu duduk bersama Wanqiu.
Dokter membaca berkasnya dulu.
"Baiklah untuk pengecekan ya, silahkan nyonya taruh sedikit air kencing anda di cup ini, anda bisa ke kamar mandi sebelah"
Wanqiu menurut.
Sembari menunggu.
"Dokter, saya ingin tanya sedikit sebab saya tak tau, begini apa yang menyebabkan bayi lahir prematur dan berat bayi tak sampai berat normal?" Ucap ku
"Bayi lahir prematur itu banyak penyebabnya tuan, pertama bisa karena infeksi bakteri yang menyebabkan dinding rahim tak kuat menahan, lalu ada juga usia ibu sewaktu hamil dan punya riwayat penyakit tertentu, terakhir bisa juga gaya hidup yang tidak sehat, untuk urusan berat bayi itu kemungkinan di sebabkan kurangnya nutrisi, tapi memang kebanyakan bayi lahir prematur itu beratnya kurang"
"Oh begitu rupanya, lalu semisal bekerja terlalu berat apa bisa juga jadi penyebabnya?"
"Itu bisa juga, kondisi ibu yang kelelahan itu menyebabkan bayi rentan, dalam masa kehamilan memang ibu perlu bergerak namun tidak dalam artian bekerja terlalu berat, apalagi kerja dalam hal angkat angkat, itu tak baik sama sekali untuknya"
.
Wanqiu kembali dengan cup berisi air kencang penuh.
"Biar saya cek dulu ya, kalian bisa menunggu sebentar"
"Baik dok" Balas ku
.
.
5 menit berselang.
Dokter tersenyum.
"Selamat tuan, istri anda memang hamil"
"Syukurlah memang hamil" Ucap ku
"Baik nyonya silahkan berbaring di tempat tidur, biar saya lakukan pemeriksaan lanjutan"
"Baik dokter" Wanqiu turut senang
Cek darah dan cek tekanan darah.
10 menit berselang.
.
.
Dokter membacanya hasil tes darah.
"Apa ada yang salah dokter?" Wanqiu khawatir
"Begini nyonya, anda menderita anemia, sel darah merah anda terlalu rendah, anda apa akhir akhir ini sering kelelahan ataupun mendadak pusing?" Dokter tanya
"Hanya sedikit dok, namun itu masih biasa"
"Nyonya, sekarang anda sedang hamil, dan itu tidak boleh anda anggap biasa, anemia memang penyakit umum, namun jika anda lalai ini bisa berakibat fatal pada janin"
"Lalu apa perlu obat atau suplemen lain dok?" Tanya ku
"Meningkatkan kadar sel darah merah bisa di dapat dari makan daging sapi atau kambing, bisa dari kacang-kacangan juga, namun untuk sekarang saya sarankan untuk mengkonsumsi obat dulu agar sel darah merah cepat pulih"
"Kalau begitu mohon tuliskan resepnya dok" Ucap ku
Dokter menulisnya.
Kami mengambil di bagian tebus obat.
"44 yuan" (Obat untuk 1 minggu)
Kembali ke resepsionis untuk bayar sekaligus ambil kartu Identitas.
.
Di apartemen.
"Jika memang harus makan banyak daging mending uang 44 yuan tadi di belikan daging saja" Wanqiu sedikit mengeluh
"Tak usah banyak bicara, dokternya juga kan yang menyarankan, aku akan kembali ke kantor kamu tak masalah kan ku tinggal?"
"Tidak apa, kamu bisa kembali ke kantor suami"
"Kalau begitu, nanti jangan lupa obatnya di minum, ingat kata dokter jika ibu tak sehat maka bayi bisa terkena dampaknya"
"Iya aku ingat, akan ku minum nanti obatnya setelah makan siang"
"Oke kalau begitu, aku pamit"
Cup.
Ku cium dahinya.
"Jangan terlalu lelah juga" Ucap ku
"Iya aku paham"
.
.
Jam 1 di ruangan kerja ku.
Ambil dokumen yang sudah ku susun selama 1 minggu, aku sebenarnya punya rencana program banyak, cuma menyesuaikan di tahun sekarang itu agak susah, contohnya program tv seperti drama atau event, biayanya terlalu besar namun income sponsor tak mungkin bisa menutupi sebab penonton tv di china tak sebanyak di tahun 2000 an, jadi kurasa untuk tahun 1980 sekarang ini yang paling cocok adalah talk show, acara komedi dengan tema wawancara tokoh penting.
Pergi ke ruang ketua tim.
"Saya ingin mencoba mengajukan ide program tv pak, silahkan di tinjau dulu" Ucap ku
Menyerahkan dokumen rancangan program tv.
"Ini bagus, jadi kamu berniat berkompetisi di jam tayang hiburan jam 7 malam tiap hari minggu itu?" Ketua tim tanya
"Bukan pak, tapi saya mengincar yang tayang tiap hari senin sampai sabtu di jam 8 malam" Ucap ku
"Emm, ini agak susah" Ketua tim jujur
"Apa tidak mungkin di usahakan pak? Saya yakin loh dengan acara ini bisa meningkatkan rating tayangan saluran tv kita"
"Bukan begitu, tapi jam tayang itu sudah di urus langsung oleh direktur, jadi kamu sebenarnya sudah di berikan tugas untuk mengisi yang di jam 7 tiap hari minggu"
"Berapa dana yang di siapkan pak kalau boleh tau?" Tanya ku agak khawatir sebab program satu kali satu minggu itu punya dana yang relatif rendah
"Dengan proposal ini kemungkinan dana bisa di kisaran 50 rb sampai 200 rb yuan" (Itu tampak banyak namun aslinya sangat sangat kurang, ambil contoh mengundang bintang tamu, lalu menyewa host, asisten, dll, dana itu tentunya sangat kurang!)
"Bukannya itu sangat sedikit pak?" Ucap ku
"Ya mau gimana lagi, kamu kan masih baru di sini, jika tak setuju kamu bisa kok mengambil bagian melanjutkan program yang sudah ada, biar senior mu mengambil tugas program tv baru ini"
"Saya ingin mencoba debut kalau begitu pak!"
"Baiklah, rapat hari jumat, akan menentukan hasil, sebab yang ku tau ada 3 termasuk kamu yang berkompetisi di jam tayang ini" (Ini hari selasa)
"Baik pak"
.
Kembali ke ruangan ku.
Atur ulang anggaran hingga se minimal mungkin.
Potong biaya host dan bintang tamu, kemungkinan yang terjadi adalah bintang tamu yang ku undang tidak terlalu populer.
Potong biaya staf, mungkin cukup penulis naskah, pengatur back stage beberapa, dan sisanya akan ku urus.
(Alasan kenapa Hajin bergerak bahkan sebelum training selesai adalah karena kesempatan mendapatkan jam tayang tak selalu ada, jadi mumpung ada kesempatan yang mana program tv akan usai bulan depan, maka alangkah lebih baik mencoba)
"Bagaimana ya cara memotong biaya promosi" Pikir ku agak susah dan sedikit suram
Mikir hingga jam 4 sore.
.
.
Pergi ke ruangannya Suqin.
"Senior saya mau bertanya" Ucap ku
"Ugh saya sedang sibuk, tapi baik kamu mau tanya soal apa?" Suqin menjawab
"Anda akan melaksanakan program pencarian bakat bukan?"
"Iya, ini sudah mulai shooting sebenarnya, tapi terpaksa mundur karena salah seorang peserta mengundurkan diri"
"Bagus sekali, eh maksud ku kebetulan sekali, aku di sini ingin mencoba ikut program mu itu"
"Hah? Mau jadi crew tambahan?" Suqin kaget sebab harusnya Hajin sudah mulai jadi asisten bukannya crew tambahan
"Bukan, tapi aku mau jadi peserta"
"Hey, peserta di acara ku itu 90% punya bakat, jadi apa kamu punya itu, bukannya meremehkan tapi hampir semua dari mereka itu sudah pernah debut walaupun tak semua di layar kaca"
"Percayalah, paling tidak biarkan satu peserta amatiran ini masuk untuk memeriahkan suasana, toh tak semua akan ter shooting kan"
"Hmmm, memang benar peserta yang keluar itu tak berpotensi juara, namun bagaimana jika kamu tak memberikan persaingan sengit dan malah membuat acara ku gagal"
"Aku bersumpah demi pekerjaan ku, aku tak akan membuatnya gagal, tapi membuatnya sukses!"
"Hmmmm, baiklah coba tunjukkan bakat mu sedikit"
"Oke"
Tarik napas dan agak ekhem ekhem.
"Yesterday... "
"All my troubles seemsed so far away" (Agak dengan power)
"Now it look as though they're here to stay.. "
"Oh, i beleve in yesterday" (Turunkan power)
"Suddenly, i'm not half the man i used to be!"
"There's shadow hanging over me"
"Oh, yesterday came suddenly"
.
.
"Why she had to go, i don't know she wouldn't say!!"
...