Kapitel 248: Tidak Di Hargai

"Yaudah kalo gitu. Salam ya buat Ibu kamu. Assalamualaikum."

"Iya Tante. Makasih atas pengertiannya. Waalaikumsallam."

Akhirnya sambungan telepon pun di matikan.

"Akhirnya hari ini gua terbebas dari Ibunya Lia. Habisan Ibunya Lia itu cerewet banget. Kasihan ya Lia punya Ibu kaya gitu."

"Terbebas gimana maksudnya nak?"

Tiba-tiba saja Ibu Dika masuk ke dalam kamat Dika dan Ibu Dike mendengar ucapan Dika barusan. Ibu Dika pun langsung meminta penjelasannya kepada Dika.

"Iya Tante. Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam. Kamu lagi dimana nak Dika sekarang ini?"

"Aku lagi temanin Ibu aku Tante. Ibu aku lagi kurang enak badan di rumah."

"Oh jadi ternyata apa kata Lia itu benar kalo kamu lagi temanin Ibu kamu yang sakit? Bukannya datang temuin Aqilla?"