Kapitel 208: Sebuah Bola Mata

"Dah ya aku anterin sampai sini aja gapapa, kan? Mau sekalian pulang,"

Nada menganggukkan kepala sambil melepaskan helm di kepalanya, ia memberikan jempol ke hadapan Alex dan juga menunjukkan senyum yang mengembang. "Oke, dadah. Sampai jumpa besok ya di kampus—"

"Berangkat bareng, aku jemput."

Bahkan sebelum Nada mengatakan perpisahan kecil mereka dan ingin melanjutkan dengan perkataan untuk pertemuan selanjutnya, Alex langsung menyela karena tidak setuju dengan bagian 'Sampai jumpa besok ya di kampus' karena ayolah, rumah mereka sangat dekat.

Beruntung juga mereka dari awal sama-sama mengambil kelas pagi, hanya tinggal ketentuan dosen saja yang berbeda-beda.

Nada pun hanya mengangguk, tidak ada yang bisa ia lakukan selain ini karena Alex adalah tipe laki-laki yang tidak ingin di tolak. "Iya oke, gih sana pulang. Udah malam juga, selamat istirahat."