Adisty menatap dalam ke arah Sekretaris Niko seolah sedang mencari kejujuran dari wajah Sekretaris Niko. 'Benarkah? Tapi kenapa Mas Niko melihatku seperti itu? Tatapannya sungguh aneh dan membuat aku tidak nyaman sama sekali. Seolah ada yang salah dengan pakaian yang kupakai ini,' batin Adisty.
"Mas, katamu ingin mandi, ayolah mandi. Ini sudah pukul 8 malam," ucap Adisty.
"Ya, aku ingin mandi dulu. Tunggulah di ranjang."
Sekretaris Niko langsung masuk ke dalam kamar mandi. Tentu saja, membuat Adisty terdiam lagi karena ucapannya. "Menunggu di ranjang? Ya Tuhan, apa dia ingin melakukannya? Apa karena baju ini?"
30 menit berlalu, Adisty sedang berada di balkon kamarnya. Menatap langit yang penuh dengan bintang-bintang. Lukisan senyuman tidak berhenti di wajah Adisty seolah sedang menikmati malam yang sangat menyenangkan bagi Adisty.
Kebahagiaan Adisty sama halnya dengan Jingga. Menikah dengan seseorang yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.