App herunterladen
60% cinta dan dendam / Chapter 6: bab 6

Kapitel 6: bab 6

Zoya dan damar saling menatap, damar terlihat terkejut mendengar pengakuan zoya.

''Kamu suka aku ,ay?''tanya damar

''iya, aku suka sama kamu'' ucap zoya

''a,,aku sangat-sangat bahagia'' ucap damar begitu bahagia

Damar berdiri dengan begitu bahagia mendengar pengakuan zoya.

''Semuanya,,, zoya suka sama gue. zoya suka

sama gue'' teriak damar dengan bahagia

Zoya malu karna semua orang di cafe menatap mereka dan bertepuk tangan.

''Damar, aku malu. duduk!''ucap zoya pelan dan malu

Damar pun duduk, keduanya tersenyum satu sama lain.

Di tempat lain, Adit menyebrang jalan namun sebuah mobil menabraknya. Adit melayang lalu jatuh dengan keras ke bawah, darah mengalir dari kepalanya. Orang-orang mengerumuni adit yang tak sadarkan diri.

Sedangkan Zoya dan Damar jalan di sekitar taman.

''Ay, boleh aku genggam tangan kamu?''tanya damar

Damar mengulurkan tangannya pada zoya, zoya menatap uluran tangan damar, perlahan zoya menerima uluran tangan damar, tangannya semakin dekat dengan tangan damar namun ponsel damar berdering membuat damar menarik tangannya dan menjawab telpon .

''sebentar ay, dari dika'' ucap damar

Damar menjauh dari zoya lalu menjawab telponnya.

''Ada apa dika?''tanya damar

''Adit kecelakaan cepat ke rumah sakit!!''ucap dika

Damar langsung khawatir, dan panik, damar menoleh menatap zoya. Tanpa mengatakan apapun damar lari pergi dari sana membuat zoya bingung .

Beberapa saat, Damar sampai rumah sakit. Ia lari masuk rumah sakit mencari Dika dan Alex.

"Damar....'' panggil dika dari arah lain

Damar bergegas mendekat pada kedua temannya yang ada di dekat ruangan UGD.

''Bagaimana dengan adit? dia baik-baik saja?''tanya damar khawatir

Dika dan Alex diam, tak menjawab membuat damar semakin khawatir ,panik dan takut.

''JAWAB GUE!!!''bentak damar keras

''Adit terluka cukup parah dan dia dalam keadaan koma'' ucap Alex

Damar mendengar itu jatuh lemas tak berdaya, ia menangis dan merasa hancur. Alex dan Dika hanya diam, mengerti perasaan damar.

Damar berada di kamar rawat adit, ia memegang tangan adit.

''Kakak akan menunggumu bangun jadi pastikan kamu bangun, kita bisa bermain seperti dulu lagi. Kakak akan dengarkan apapun katamu, keinginan kamu , jadi cepat bangun. Jangan tinggalkan kakak sendiri disini'' ucap damar menangis, air mata damar jatuh menetes ke tangan adit yang ia genggam.

Paginya, Damar masih berada di ruang rawat adit. ponselnya berdering telpon dari zoya namun damar tak menjawab telpon itu. Dika menghampiri Damar yang duduk dekat adit.

''Jawab telponnya!''ucap dika

''Tidak, hari ini gue hanya akan fokus pada adit'' ucap damar

''Lo gak berfikir yang aneh kan?''tanya dika

''Maksud lo apa?''tanya damar

''Lo gak berfikir semua ini ulah Reza Wijaya kan?''tanya dika

Damar terdiam, ia membalik menatap dika.

''Gue gak tahu. pikiran gue kacau, sekarang yang pikirin hanya kesembuhan adit, gak ada yang lain.'' ucap damar

Dika hanya diam menatap damar yang sedih.

Di kampus zoya cs berada di kelas, Mia dan oliv terlihat bingung dengan zoya yang terlihat khawatir dan terus menatap ponselnya.

''Zoya, lo kenapa?''tanya Mia

''Kalian melihat Damar cs gak?'' tanya zoya

''mereka bertiga izin gak masuk. kemarin adik damar kecelakaan'' ucap Oliv

Zoya mendengar itu terkejut dan semakin khawatir.

''Apa?? apa kalian tahub dimana adik damar di rawat?''tanya zoya

''RUMAH SAKIT MELATI..''ucap Oliv

Zoya bergegas pergi dari sana.

Teman-teman Adit datang ke rumah sakit menjenguk adit, hanya tiga orang yang bisa melihat adit. seorang guru masuk bersama dua murid.

''Semoga adit cepat sadar dan sembuh, agar dia bisa bermain dan belajar bersama teman-temannya'' ucap guru

''Amin. semoga saja'' ucap damar

Guru dan dua murid itu keluar dari ruangan adit, namun rika yang ikut masuk terhenti saat akan keluar. Rika kembali mendekat pada damar.

''Ada apa rika?''tanya damar

''Kemarin ada seorang pria yang mencari adit namanya Jondan. dia bilang dia pengawal pribadi Reza wijaya kak'' ucap rika

"Jondan?''ucap damar

''Iya, pria itu mengajak adit bertemu dengan reza wijaya dan adit setuju untuk ikut dengan pria itu'' ucap rika

Mendengar itu damar terlihat marah, rika pergi dari sana.

''Kenapa kamu ikut dengan pria itu?kenapa kamu menemui reza wijaya?'' ucap damar menatap adit

kedua tangan damar mengepal kuat menahan amarahnya.

Damar keluar ruangan adit, teman-teman adit pergi dari sana. tak lama zoya sampai , ia dan damar saling menatap.

Zoya perlahan jalan mendekat pada damar, tanpa mengatakan apapun zoya memeluk damar.

''Dia akan baik-baik saja, jangan khawatir.''ucap zoya

''Pergi dari sini!'' ucap damar

Zoya sedikit terkejut, perlahan ia melepaskan pelukannya.

''A,,,apa maksud kamu?''tanya zoya tak mengerti

''PERGI DARI SINI!!'' bentak damar membuat zoya dan yang lain terkejut

''Damar, apa yang lo katakan?''tanya alex

''Pergi dari sini,zoya! keberadaan kamu disini membuatku semakin marah.''ucap damar

''Tapi,,, apa kesalahanku?''tanya zoya

''Karna ayah kamu yang membuat adit seperti ini'' ucap damar tegas

Zoya dan yang lain terkejut mendengar hal itu.

....ehemmm..... terdengar suara alex

Damar tersadar, zoya masih memeluknya. apa yang tadi terjadi hanya bayangan damar saja.

''Aku akan selalu bersama kamu, damar. jangan khawatir''ucap zoya

''Iya, ay'' ucap damar

Seketika tatapan damar berubah menjadi tajam, ada amarah dan kebencian di matanya.

''AKAN AKU HANCURKAN REZA WIJAYA MELALUI PUTRINYA'' suara dalam hati damar.

Zoya melepaskan pelukannya dari damar, ekspresi dan tatapan damar seketika berubah seperti biasa.

''Sekarang kamu pulang! jangan buat ayah kamu marah karna kamu gak ke kampus.'' ucap damar

'' Aku baik-baik saja, untuk sekarang aku ingin menemani kamu.'' ucap zoya

Damar tersenyum pada zoya yang menatapnya.

''DIA TERSENYUM SEKARANG TAPI KENAPA AKU MELIHAT ADA AMARAH DAN BENCI DARI MATA DAN SENYUMANNYA. AKU MERASA BAHWA ITU BUKAN SENYUMAN DAMAR YANG SELALU AKU LIHAT.'' suara dalam hati zoya

''Dari mana lo tahu bahwa damar disini?''tanya alex

''Mia sama Oliv yang kasih tahu'' ucap zoya

''OK. zoya, lebih baik lo pulang sebelum ayah lo cari dan datang kesini lalu marah-marah'' ucap dika

''Tapi,,,, '' ucap zoya terhenti

Zoya melihat tuan Reza jalan kearah mereka bersama jondan.

''Ayah....'' ucap zoya

''Zoya, kenapa kamu disini? pasti pria ini yang bawa kamu'' ucap tuan reza menatap tajam damar

''Tidak ayah. aku...'' ucap zoya terhenti

''Zoya kesini untuk menjenguk adik saya tuan, adit.'' ucap damar

Tuan Reza menatap damar terlihat sedikit terkejut.

''Adit, adik kamu?'' tanya tuan reza

''Iya,'' ucap damar

Tuan reza mendekat pada damar, yang lain terlihat khawatir dan takut. berpikir tuan reza akan memukul damar. Tuan reza memeluk damar membuat yang lain terkejut karna hal itu.

''Akhirnya aku menemukanmu'' ucap tuan reza tersenyum dan memeluk erat damar'.

..


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C6
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen