App herunterladen
50% cinta dan dendam / Chapter 5: bab 5

Kapitel 5: bab 5

Damar dan Zoya saling menatap dalam, suasana menjadi tenang dan sepi seakan tak ada siapapun lagi selain mereka dan hanya ada suara degup jantung yang keras dan cepat.

Perlahan Damar mendekatkan wajahnya seakan akan mencium zoya, semakin dekat membuat zoya gugup dan tegang, ia merasakan hatinya yang berdebar cepat. Tiba-tiba zoya menendang kaki kiri damar membuat damar kesakitan.

''Aww,, sakit ay'' ucap damar sambil menyentuh kakinya dan melangkah menjauh dari zoya.

''Karna itu jaga sikap lo!'' ucap zoya

Zoya pergi dari sana , damar mengikutinya.

''Ngapain sih ngikutin?''tanya zoya

''Makan bareng yuk,,,,'' ajak damar

''Gak lapar. gue harus ke perpustakaan'' ucap zoya

Zoya jalan lebih dulu, damar berhenti mengikutinya.

Di tempat lain, Jondan dan roy menemui tuan reza di ruang kantornya.

''Saya menemukan sekolah anak tuan atta tuan'' ucap jondan

''bagus, dimana?'' tanya tuan reza dengan semangat

''SMA Garuda tuan'' ucap jondan

''Pergilah kesana dan bawa dia kesini!'' ucap tuan reza

Jondan pun pergi dari sana untuk melaksanakan tugasnya.

''Ada apa roy?'' tanya tuan reza

''Nanti malam pesta ulang tahun tuan dirga tuan'' ucap roy

''Baik, siapkan semuanya'' ucap tuan reza

Roy pun pergi dari sana, tuan reza fokus kerja kembali.

Adit sedang bermain basket bersama teman-temannya.

''Adit ada yamg cari lo'' teriak seorang wanita dari luar lapangan, wanita itu bernama Rika.

Adit keluar dari lapangan dan menghampiri jondan dan rika.

''Siapa paman?''tanya adit

''Namaku jondan , pengawal pribadi tuan Reza wijaya. tuan reza ingin bertemu denganmu, bisa kamu ikut dengan paman?'' tanya Jondan

''Reza wijaya, apa aku bisa tanya langsung soal ayah padanya?''ucap adit dalam hatinya

''iya tapi setelah selesai sekolah. sebentar lagi kok'' ucap adit

''Baik, paman tunggu di parkiran'' ucap jondan

jondan pergi dari sana, adit kembali ke lapangan basket.

Di perpustakaan, Zoya fokus membaca sebuah buku . seseorang menaruh beberapa makanan dan minuman, zoya menatap orang itu yaitu damar.

''Damar ngapain sih?''tanya zoya

''makan bersama disini ay'' ucap damar tersenyum

''Di perpustakaan gak boleh makan atau minum. bawa semua ini keluar!'' ucap zoya

''Kamu tenang aja ay. jika aku yang bawa pasti aman'' ucap damar

''Ada-ada aja'' ucap zoya

Zoya pun makan makanan yang di bawa damar.

''Bagus juga kencan di perpustakaan'' ucap damar tersenyum

Mendengar itu zoya batuk karna tersedang, damar memberikan air minum pada zoya.

''Pelan-pelan ay.! aku gak bakal curi makanan kamu kok....'' ucap damar

zoya meminum air minum dari damar.

''Lo bilang apa?kencan?'' tanya zoya

''Iya, kencan pertama kita di perpustakaan lalu nanti malam kita jalan'' ucap damar percaya diri

''Enggak. gue harus belajar'' ucap zoya menolak dengan tegas

''Belajar mulu ay. kapan kamu mikirin aku nya?''tanya damar

''Diam. gue harus baca buku'' ucap zoya

Damar hanya diam menatap zoya yang membaca kembali.

Di parkiran kampus, Fero jalan masuk ke kampus. ia jalan di lorong kampus mencari zoya, orang-orang sekitar melihatnya. fero terlihat keren memakai kacamata hitam, ia bertemu dengan mia dan oliv yang baru jalan keluar.

''Apa kalian tahu dimana zoya?''tanya fero

''dia teman kita, kenapa?''tanya mia

''dia di perpustakaan. ngomong-ngomong siapa kamu?''tanya oliv

'' Calon suami zoya'' ucap fero

Mia dan Oliv terkejut mendengar ucapan fero itu. Fero pergi dari sana untuk mencari zoya.

Fero melihat zoya keluar perpustakaan bersama dengan damar,fero mendekat pada mereka berdua.

''Kalian bersama , merusak suasana saja'' ucap fero menatap tajam pada keduanya

''Ngapain kesini?'' tanya zoya

''Tuan Reza ingin kita hadir di pesta ayahku dan dia suruh aku jemput kamu'' ucap fero

''Aku gak mau ikut sama kamu, kamu pergi saja!'' ucap zoya

''Kamu harus ikut denganku, ayo!'' ucap fero memaksa

Fero akan menarik zoya namun damar menepis tangan fero. damar berdiri di tengah-tengah mereka.

''Kekasih gue udah bilang gak mau dan lo jangan paksa zoya!'' ucap damar tegas

''Jangan ikut campur!'' ucap fero

"gue harus ikut campur yang lo paksa adalah zoya'' ucap damar

''Minggir!!'' ucap fero keras sambil mendorong damar dari hadapannya lalu menarik zoya pergi dari sana.

Damar terlihat marah , ia jalan lalu menarik lepas tangan zoya dari genggaman fero.

''Lo berani sama gue? kalau begitu coba!!'' ucap fero marah

Fero kuda-kuda siap berkelahi, damar melihat zoya yang menatapnya.

''Gue berani sama lo tapi zoya gak suka pria yang kasar, iya kan ay?''tanya damar

''Iya, ayo kita pergi dari sini'' ucap zoya

Zoya menarik damar pergi dari sana membuat fero marah. Fero jalan mendekat lalu menendang damar hingga damar jatuh dalam posisi tengkurap.

"Damar,,'' ucap zoya terkejut

Tatapan damar tajam, ia berdiri lalu membalik menatap fero dengan tajam. Damar mendekat pada fero lalu menghantam fero keras, fero marah lalu menyerang damar. keduanya berkelahi, orang sekitar mengerumuni mereka.

''Hentikan,,,!hentikan!!''teriak zoya

Namun fero dan damar terus berkelahi tak mendengar teriakan zoya.

Damar lari ke arah fero lalu mengayunkan tinjunya, ia terkejut saat zoya tiba-tiba ada di hadapan damar membuat damar terkejut dan tinjunya terhenti .

''Ay,,,''ucap damar sedikit terkejut dengan tindakan zoya

Zoya menatap tinju damar yang tepat di depan wajahnya, perlahan damar menurunkan tangannya.

''Gue bilang hentikan! kenapa lo gak dengerin gue?''tanya zoya marah

''Tapi ay,dia....'' ucap damar terhenti

''Gue gak suka lo bersikap kasar seperti ini!!'' ucap zoya yang masih marah

"Pasti seperti itu, apapun yang aku lakukan selalu salah di mata kamu ay'' ucap damar kecewa lalu pergi dari sana

Hari sudah sore, Damar berada di cafe biasa ia dan teman-temannya berkumpul. Terlihat zoya mendekat padanya.

''Boleh gue duduk disini?''tanya zoya

Damar tak menjawab tampak masih kesal pada zoya. Zoya pun duduk dekat damar.

''Maafin gue ya. bukannya gue menyalahkan lo karna berkelahi dengan fero tapi gue gak mau kalau lo terlibat masalah apalagi kalau lo terluka'' ucap zoya

''Kamu khawatir sama aku , ay?''tanya damar

''Iya, gue khawatir sama lo''ucap zoya tersenyum

''Kenapa? bukannya kamu benci sama aku? bukannya kamu gak suka sama aku?wajah kamu marah karna yang aku pukul calon suami kamu ay'' ucap damar

''Lo cemburu?''tanya zoya

''Tentu saja aku cemburu, memangnya kamu gak cemburu kalau aku sama diva?''tanya damar sambil menatap zoya

''Jangan bahas dia!!'' ucap zoya terdengar kesal

''Kamu akan nikah sama dia ay?''tanya damar dengan suara dan sikap biasa , ia sudah tidak marah pada zoya.

''Aku suka sama kamu bukan orang lain'' ucap zoya

Damar terkejut ,mendengar kata-kata seperti itu keluar dari mulut zoya. Keduanya saling menatap.

Di tempat lain, Adit jalan menyebrang namun tanpa ia sadari dan ketahui sebuah mobil melaju cepat kearahnya. Mobil itu menabrak adit hingga adit melayang cukup tinggi dan seketika jatuh terbanting ke aspal dengan keras, perlahan dari arah kepalanya mengalir darah yang begitu banyak dan perlahan mata adit terpejam.

.....


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen