Kapitel 232: Ruang dan Waktu Kita

Aku tidak ingin sebuah waktu memiliki sebuah kata ataupun kadaluarsa. Aku ingin menjadi waktumu yang selalu hadir Menemani hari-harimu. Aku ingin kamu mengetahui kalau aku memang benar-benar mencintaimu dalam sebuah bahasa hati yang mampu diterjemahkan oleh sebuah hati.

Aku mulai berjalan menatap kedua langkah kaki Kecilku Yang kini tak bisa ku hentikan sama sekali. Rasanya aku hanya ingin kamu mengetahui perasaanku saat ini kalau aku memang menganggapmu bukan hanya sebatas teman saja. Kenangan demi kenangan diantara kita semakin terlihat jelas. Aku menginginkanmu menjadi seorang calon makmumku. Cukup itu yang ku inginkan selama ini.

Aku masih mengingat Bagaimana cara kita untuk memulai sebuah obrolan bersama. Aku akan berjuang untukmu Bahkan aku tidak akan memberikan sebuah ruang dan waktu untuk seseorang yang mencintaimu. Aku mencintaimu dengan sederhana karena aku yakin kalau kamu hanyalah milikku Semata.

"Satria!"