Kapitel 187: Senja di Penghujung - 1

Retta mulai bergerak, lalu memutar tubuhnya menghadap ke arah Bagas. Dia sangat takut sekali dengan kejadian tadi siang. Beruntungnya Bagas datang diwaktu yang tepat. Dia memeluk erat tubuh Bagas." Aku sangat takut sekali, Bagas." katanya terbata-bata.

Suara tangisan Raka Bagaskara mulai membuyarkan diantara mereka berdua. Kemudian mereka Langsung menghampiri box tidur Raka. Tangisan bayi mungil itu semakin kencang sekali hingga memecahkan keheningan sore itu.

Retta berusaha untuk menenangkan Raka yang sedang menangis begitu sangat kencang sekali."Sayang, kamu jangan rewel," berulang kali dia berusaha untuk menenangkan putra kecilnya. Dia merasa sangat sayang sekali dengan putranya.

"Aku akan membuatkan susu formula," Bagas merasa kalau Raka sedang kehausan. Dia tahu kalau Reta tidak bisa memberikan Raka." Kamu jangan kemana-mana, karena mau aku mau membuatkan susu formula untuk beberapa."

Retta aku mengangguk mengiyakan. Sambil berusaha menenangkan Raka yang sedang menangis.