Kapitel 179: Resah dalam Rasa

Sebuah cerita yang tak lagi sama. Sungguh rasanya penuh dengan kehampaan. Seorang yang tak lagi sama. Itu yang aku rasakan. Aku merasakan kehampaan. Ketika semua itu terasa ada. Aku benar-benar hilang seketika. Rasanya aku tidak percaya kau hanya sebatas singgah.

Hari itu seakan hujan turun deras. Hingga aku takkan pernah bisa melupakan dia. Rasanya serapuh itulah diriku. Sungguh takkan pernah seadil itu. Cinta mulai bertumbuh dan kau mulai menghilang seketika. Bukankah cinta itu harus menunggu?

Kutarik nafasku perlahan-lahan kala itu merasakan sebuah perasaan kehampaan diantara sebuah perasaan yang terhapus oleh waktu. Cerita antara kamu dan aku kini menjadi sebuah kenangan yang sudah tenggelam dimakan sang waktu.

Tersayat sayat hati ini ketika kau lebih mengenal dia dibanding denganku. Salahkah aku telah berharap kepadamu? Atau hanya aku saja yang Salah mengartikan perasaanmu kepada aku? Begitu sulit rasanya aku membunuh rasa yang sudah lama bertumbuh di hati ini.