Cerdas dan kritis itulah gambaran dari sosok Haji Agus Salim, pejuang dan pahlawan kemerdekaan. Bahkan, kemampuan intelektualnya diakui sejumlah pejabat Belanda dan Inggris.
Ketua delegasi Belanda Willem Schermerhorn, dalam buku hariannya Het dagboek van Shermerhorn terang-terangan memuji Agus Salim sebagai orang tua yang jenius.
"Agus Salim seorang jenius dalam berbahasa, berbicara, dan menulis dengan sempurna paling sedikit dalam sembilan bahasa.
Ia hanya mempunyai satu kelemahan, selama hidupnya, melarat," ucapnya dikutip dari buku Agus Salim: Diplomat Ulung Perintis Jalan Menuju Dunia Internasional,
Memang kehidupan Agus Salim begitu sederhana, tapi di situ justru yang menarik. Dia mencoba memegang teguh prinspinya. Sebenarnya pendidikan dan kemampuan dia bisa membuat hidupnya nyaman jika bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda, tapi ia memilih resistan.