"Akh!!" rintih Jebran kembali memegangi kepalanya.
Sontak mataku menjadi begitu tegang ketika melihat gerakan rintihannya seakan nyata dan menyakitkan.
Aku yang hendak memegangi lengannya, tetapi Feno menarik lenganku untuk mencegah diriku untuk melakukannya.
"Emira, kumohon! Sebaiknya kau kembali, biarkan kami yang akan menjaganya," cegah Feno.
Aku beranjak dari posisi jongkokku, sembari menatap rintihan Jebran yang semakin terlihat pilu.
"Akh, pergilah! Pergilah!!" rintih Jebran masih memegangi kepalanya.
"Hm, baiklah! Aku akan pergi," putusku melirik Feno.
"Berarti kau yang akan mengurus kepulangannya," sebutku pada Feno sambil melirik kembali ke arah Jebran.
"Ya, kau tenang saja! Dia memiliki banyak body guard yang siap menjemputnya secara VIV," tutur Feno.
"Hm, tentu saja! Dia kan seorang Ceo," dengusku lalu membalikkan badan.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.