Kami berdua menikmati salju yang mulai menumpuk di setiap ruas jalanan. Walaupun, wabah masih saja menghantui seluruh penjuru dunia. Namun, harus kuyakinkan bahwa mereka yang kasat mata bisa saja bergerak lebih cepat dari arah angin yang berlalu.
"Aku sudah mulai dingin," lirihku merundukkan pandangan.
Aku melewati posisi Feno yang masih berdiri, "Eh, kenapa kau cepat sekali?" gerutunya.
Aku terus melangkah menuju lorong, sedangkan dirinya masih terus menatapku dengan raut agak redup. Masih mendiam ketika ku semakin jauh dari Feno. Aku memasuki rumahku kembali. Aku memasuki ruang yang bisa menghangatkan ku sejenak.
Aku memegangi gelas yang ku isi dengan minuman hangat. Aku berjalan menuju jendela di depan posisi yang sangat memberikan cahaya terang untuk menikmati aroma salju dari dalam. Aku menatap isi kota yang mulai menjadi warna putih.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.