Kapitel 158: Mulai beraksi

Christian menggelengkan kepalanya perlahan berusaha menghilangkan percakapan terakhirnya dengan sang ayah di rumah beberapa jam yang lalu, kata-kata yang diucapkan Ronin kembali berputar dalam kepalanya begitu juga dengan bayangan foto terbaru yang Ronin temukan. Christian benar-benar berada dalam pilihan sulit, bukan hanya Suri yang harus dia bela haknya tapi ada ratusan tetas air mata ibunya yang harus dimintai pertanggungjawabannya pada Elena, pada satu-satunya orang yang sudah membuat Suri menderita selama bertahun-tahun.

"Fuck…"

Christian memijat kepalanya yang terasa sakit, yang dikatakan ayahnya benar. Semua sumber masalah utama berasal dari Elena. Seandainya saja Elena dan komplotannya menculik Suri saat ini hubungannya dengan sang ayah pasti baik-baik saja, pertengkaran besarnya yang terjadi tiga tahun lalu juga pasti tidak akan terjadi. Elena benar-benar bukan hanya melukainya, dia sudah membuat semua orang ikut terluka karena durinya.