Suara bising kendaraan membuatnya menghembuskan napas kasar, mengamati langit malam yang begitu dingin. Mantel yang dia gunakan bahkan tidak bisa menghalau rasa dingin di tubuhnya saat ini. Rasanya seperti mimpi bahwa akhirnya dia kembali di tempat ini, namun dia tidak bisa mengelak jika dia jadi rindu seseorang.
Seseorang yang mengatakan bahwa dia tidak mau di tinggal sendirian, tapi sekarang orang itu tidak ada di sampingnya. Kenyataannya dia hanya sendiri, kabur sendiri dengan hasil usahanya sendiri tanpa bantuan siapapun. Kembali menghembuskan napas kasar dengan tangan yang terangkat, jari-jarinya bergerak mencoba menangkap salah satu bintang yang bersinar terang.
Senyumannya mengembang, merasa semua ini akan sia-sia. Bintang itu tidak akan bisa dia raih, yang ada hanyalah sebuah mimpi yang akan membawanya dalam kehancuran untuk kesekian kalinya.