Sementara itu, Anton yang geram dengan pihak Rumah Sakit Harapan Kita yang tidak mau bertanggungjawab atas menghilangnya Pricilla, ia pun pergi dari Rumah Sakit itu. Anton pulang untuk berpikir sejenak. "Ke mana aku harus mencarimu, Pricilla?" gumam Anton yang sedang duduk di kamar Pricilla juga dirinya.
Kemudian ia berdiri dan mondar-mandir seraya memegang bagian pinggangnya. Ia tampan kesal dengan semua yang telah terjadi. Seketika ia pun terpikir namaku (Arini). "Arini ... Apa Arini yang membawa Pricilla pergi?"
Anton pun mengambil ponsel milik Pricilla yang ia simpan di dalam laci meja rias milik Pricilla. Ia menghidupkan daya ponsel, lalu ia mencari kontak Arini yang akan ia hubungi. "Dapat!" Anton langsung memencet tombol panggil setelah mendapatkan nomor Arini di ponsel Pricilla. Ia pun memanggil nomor Arini.
Tut ... Tut ... Tut ....