"Ya, aku mengenal gadis kecil itu. Dia adalah Dewa Naga Tak Terbatas, Naga Ouroboros, Ophis!"
Setelah Azazel mengatakan itu, dia mengembailkan ketenangannya sekali lagi. Ini bukan pertama kalinya dia melihat Dewa Naga, dan sebelumnya dia hanya terkejut.
"Ophis?" Asheel penasaran dengannya. "Jadi itu Dewa Naga, ya?"
"Ya," Azazel mengonfirmasi sekali lagi. "Tapi apa yang dia lakukan disini? Dan sepertinya, dia sedang memperhatikan kita?" Dia berkata dengan tidak yakin.
Pertanyaan-pertanyaan itu tidak ada yang menjawabnya karena orang yang bersamanya, Asheel, malah mengabaikannya karena semua fokusnya berada pada Ophis.
"Apa yang kamu lakukan? Kita sepertinya sedang dalam masalah, tahu?" Azazel mencoba menyadarkannya.
"Asal-usul yang tidak asing, kekuatan konsep, Makhluk Trascend..." Asheel bergumam dengan kata-kata yang tidak jelas.
Hal itu membuat Azazel bingung dan bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya.
Lagipula, Asheel melihat Ophis dengan aneh karena dia merasakan kekuatan konsep pada gadis kecil itu, dan Ophis ini adalah seorang Makhkuk Trascend yang terlahir alami sama sepertinya.
"Chaos ...." Ophis membuka mulutnya dan hanya mengucapkan satu kata itu.
Tapi hanya dengan satu kata, Asheel sangat terguncang dengan kata-katanya.
"Apa...?" Dia bergumam tak percaya. "Kamu baru saja menyebutku apa?"
"Chaos," Ophis memiringkan kepalanya.
"Kamu...!!!"
Azazel menatap mereka berdua dengan aneh karena memulai percakapan dengan jarak yang sangat jauh, tapi sebagai Gubernur Malaikat Jatuh dengan dua belas sayap, dia bisa mendengar interaksi mereka dengan jelas walaupun dipisahkan jarak ribuan meter.
Saat Azazel menaruh perhatiannya pada Asheel dan Ophis bolak-balik, tiba-tiba Ophis menghilang dari tempatnya dan muncul tepat didepan Asheel.
"Apa-"
Sebelum Azazel bisa menyelesaikan kalimatnya, tindakan Ophis sudah memotongnya terlebih dahulu.
Asheel yang masih terguncang bahkan tidak bereaksi saat Ophis tiba-tiba memukulnya dengan serangannya yang dilapisi kekuatan penghancur yang sangat kuat.
BAM!
Tubuh bagian atas Asheel hancur menjadi ketiadaan yang bahkan tidak menyisakan satu pun darah. Hanya tersisa tubuh bagian bawahnya yang kehilangan kekuatannya, membuatnya jatuh kehilangan keseimbangan.
"Mati begitu saja?" Azazel meneteskan keringat saat melihat buronan yang baru saja mengacaukan Dunia Bawah meledak tepat dihadapannya. "Aku dikutuk kali ini...."
Tapi saat mengira bahwa Asheel sudah berakhir, sebuah lubang hitam muncul dari ketiadaan dan melayang di udara. Dan dari lubang hitam itu, muncul suara yang dikenalinya sekali lagi.
"Gadis Kecil, kamu memukulku begitu saja. Apa masalahmu?"
Suara Asheel terdengar dari lubang hitam itu, yang membuat bingung Azazel.
"Aku sudah muak padamu, Chaos..." Ophis yang sudah dekat dengannya berkata dengan kesal.
"Apa yang sudah kulakukan padamu?" Suara Asheel terdengar sekali lagi.
"Kau membuatku mencarimu diseluruh dunia, aku tidak bisa melacakmu..."
Saat suara Ophis selesai pada kalimatnya, bagaimanapun, Asheel malah tertawa terbahak-bahak.
"Fuhahahahahaha! Kamu berani mencari Yang Mulia ini ?! Adalah kebodohanmu untuk mencari seorang kekacauan!"
"Hei, apa yang terjadi? Aku tidak mengerti apapun..." Azazel mengeluh karena tidak mengetahui apapun, tapi dia masih mendengarkan dengan cermat dan menganalisis situasinya.
Dia, adalah orang yang berpengetahuan luas, yang bahkan bisa mengetahui semua pengetahuan didunia, tidak bisa memahami percakapan kedua Makhluk Trascend didepannya.
Saat pikirannya berada dalam kebingungan, dia mendengar suara Ophis.
"Diamlah!" Ophis membentak saat dia mengangkat tangannya sekali lagi, dan lubang hitam itu segera dibanjiri dengan energinya.
"Tidak berguna! Fuhahahahaha!" Suara Asheel bergema saat dia masih tertawa terbahak-bahak.
Lubang hitam itu tidak tersentuh oleh serangan yang dikeluarkan Ophis, dan malah menyerap serangannya.
Walaupun serangan itu diserap, dampaknya masih ada pada dunia. Laut dibelakangnya bergejolak saat terkena semburan energi penghancur yang sangat melimpah. Ombak berubah menjadi tsunami saat laut tidak lagi tenang.
Dan yang paling penting, dermaga tempat mereka menginjak hancur lebur menjadi puing-puing hanya karena sisa auranya.
Hal itu membuat Azazel segera terbang dengan sayapnya dan mendarat di pinggir pantai.
"Hei, ini masih Dunia Manusia, tahu? Dasar, tidak ada yang bisa menghentikan Dewa Naga didunia ini..." Dia menggaruk kepalanya dengan frustasi.
"Cih," Ophis mendecakkan lidahnya saat melihat serangannya tidak berefek apa-apa pada Asheel.
"Yare, yare. Ophis-chan, kamu memaksaku menggunakan tubuh asliku."
Suara Asheel terdengar sekali lagi. Setelah dia mengatakan itu, lubang hitam tampak membesar saat mendistorsi ruang disekitarnya.
Ruang dan waktu tampaknya retak saat terjadi pecahan dimana-mana.
Sebuah tangan besar terlihat merobek lubang hitam dari dalam.
*skrekk*
Itu adalah tangan berkulit coklat terang yang memiliki perawakan besar, dan sedang merobek ruang saat dia berusaha untuk keluar.
*kreeekk*
Suara sobekan sekali lagi terdengar saat ruang dan waktu semakin kacau, dunia bergetar hebat saat langit seolah-olah akan runtuh.
"Apa sesuatu menyeramkan yang akan keluar itu ???" Azazel terpana dan tidak bisa bernafas hanya dengan tekanan yang dikeluarkan.
Bagaimanapun, dia adalah Gubernur Malaikat Jatuh, yang artinya kekuatannya adalah yang terkuat diantara mereka. Tapi dihadapan dua Makhluk Trascend yang akan bentrok, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain melindungi dirinya sendiri.
Di sisi lain, Ophis masih diam berdiri ditempat dan tidak menghentikannya, bahkan ekspresinya tidak berubah.
Sementara seluruh dunia bergetar karena kekacauan, suara sobekan terdengar sekali lagi.
*skrekk*
Saat ini, sebuah kepala muncul. Itu adalah seorang pria dengan wujud dewasa, berkulit coklat, berambut putih panjang, dan memiliki sepasang tanduk.
Setelah beberapa sobekan ruang terjadi, sosok itu sepenuhnya keluar dari dunia. Tubuh bagian atasnya telanjang, memperlihatkan badannya yang kekar dan berotot serta menampilkan tato retakan ungu yang menjalar diseluruh tubuhnya. Perawakan yang tinggi, mata merah, dan tekanan yang dikeluarkannya bisa membuat seluruh dunia membungkuk.
Di salah satu lengan atasnya terdapat armor hitam yang membentuk kepala Tengu, dan tu memanjang sampai pergelangan tangannya, dengan salah satu telapak tangannya juga dilengkapi oleh sarung tangan berwarna ungu.
"Sudah lama aku tidak menggunakan tubuh ini, sosokku sebagai Chaos Demon!"
Suara Asheel menjadi lebih serak dan kuno, itu terdengar diseluruh pantai.
"Nah, Gadis Kecil. Aku akan memukul pantatmu!"
Setelah kata-kata itu terdengar, tekanan yang sangat mengerikan muncul dari tubuhnya. Itu adalah aura kekacauan, kekuatan yang tidak bisa dibendung dunia ini.
Seketika, langit yang awalnya cerah menjadi merah. Lautan yang sudah tenang setelah terpengaruh oleh kekuatan Ophis, sekali lagi bergejolak saat tsunami ratusan meter terjadi dimana-mana. Topan, beliung, dan bencana udara mulai tercipta hanya dari tekanan itu. Bumi bergetar hebat dan gempa bumi muncul dimana-mana.
Dan yang paling rusak, gempa ruang!
Sebuah retakan ruang dan waktu menjalar seperti kaca yang rusak, dan itu terjadi diseluruh tempat didunia.
Bahkan Ophis yang sudah tidak terikat oleh dunia, terpengaruh olehnya saat dia menandingi tekanan itu dengan tekanan yang dia keluarkan sendiri.
Dua tekanan yang saling bertabrakan, ungu tua dan ungu gelap, saling mendorong satu sama lain. Dari tabrakan itu membuat kehancuran menjadi lebih hebat.
Pantai dan pegunungan yang awalnya indah dan alami, menjadi kawah secara instan hanya dari dampak kedua tabrakan aura itu.
"Apa kalian ingin menghancurkan dunia ini?"
Azazel tidak tahu harus kepada siapa dia protes saat keduanya berada dalam adu sengit. Dia tidak menyangka jika kekuatan Asheel akan bisa menandingi seorang Dewa Naga, paling banyak dia awalnya memperkirakan kekuatannya hanya bisa disetarakan dengan sepuluh makhluk terkuat didunia. Itu benar-benar diluar harapannya.
"Tapi, itu Demonic Power yang sangat kuat, bukan? Awalnya aku tidak percaya saat mendengarnya dari Odin jika dia adalah seorang Iblis, tapi sekarang aku mengerti. Dia sama sekali tidak bisa dilihat oleh mata kita." Azazel yang merasakan aura Asheel, juga samar-samar bisa merasakan aura Demonic Power yang tercampu didalamnya.
Segera, Asheel dan Ophis saling menatap saat tekanan yang dikeluarkan oleh mereka saling bertabrakan.
"Aku akan bergerak terlebih dahulu kalau begitu," kata Asheel saat dia menghilang dari tempatnya.
Tidak ada sedetik pun saat dia muncul kembali tepat didepan Ophis, karena dia bergerak dengan kecepatan yang melebihi cahaya. Dia menyerang menggunakan tendangan yang ditujukan kepadanya.
BAM!
Tubuh Ophis langsung berubah menjadi kabut energi saat tubuh kecilnya memiliki lubang besar di tengahnya, tapi anehnya tidak ada apa-apa dari lubang ditubuhnya karena yang terlihat hanyalah kehampaan.
Seketika, tubuhnya beregenerasi secara instan saat cahaya ungu gelap menyelimutinya.
Wajahnya masih tanpa ekspresi dan dia keluar tanpa luka sedikitpun. Bahkan jika tubuhnya baru saja menguap, dia masih dalam ketenangannya sendiri.
Kemudian, dia membalasnya dengan pukulan pada bentrokan selanjutnya.
BAM!
Asheel terkena pukulan sekali lagi, tapi tidak seperti sebelumnya saat tubuhnya langsung tumbang. Dia saat ini menggunakan tubuh aslinya yang dibudidayakan langsung oleh kekacauan.
Akibatnya, dia bahkan tidak bergeming saat Ophis memukulnya, karena pukulan itu bahkan tidak membuatnya bergerak satu inchi pun, hanya rambutnya yang berkibar dari gelombang udara serangan itu.
Seketika, wajah Ophis berubah saat dia mengerutkan kening. Dia memukulnya bertubi-tubi dengan setiap serangannya yang semakin kuat.
Tapi bahkan dengan itu pun, tubuh Asheel masih berdiri dengan kokoh saat dia memandang rendah gadis didepannya.
"Kamu bahkan tidak bisa melapisi setiap seranganmu dengan kekuatan konsepmu sendiri. Kamu tidak akan bisa melukaiku, Gadis Kecil."
Alis Ophis berkedut saat dia mendengarnya dan dia melompat mundur sejauh seratus meter.
"Kalau begitu, ayo kita lakukan adu pukul!"