App herunterladen
20.76% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 58: Sudut Pandang Keberadaan dan Kemanusiaan, dan Tour

Kapitel 58: Sudut Pandang Keberadaan dan Kemanusiaan, dan Tour

Untuk Fraksi Carmilla, Asheel melarangnya untuk membantai mereka semua. Mereka harus menaklukannya dengan dominasi kekuatan mereka sendiri.

Lagipula, aneh baginya saat anak-anaknya ditinggal sebentar, mereka malah menginvasi ras vampir tanpa dia tahu, yang membuatnya tidak berdaya.

Tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Walaupun dia benar-benar menikmati berinteraksi diantara masyarakat manusia, bagaimanapun, dia tidak terlalu peduli pada manusia.

Seperti para bawahannya, dimatanya, manusia hanyalah makhluk yang lebih rendah. Dia bisa membunuh mereka kapan saja, bahkan, dia bisa menciptakan mereka selama dia memiliki otoritas.

Tidak ada serangga, tidak ada kutu saat dia membandingkan manusia dengan hewan-hewan rendahan itu, dimatanya, manusia hanyalah entitas yang lebih rendah darinya.

Saat seseorang memiliki keberadaan yang lebih tinggi, dia akan merendahkan makhluk yang lebih rendah darinya. Pada saat yang sama, meremehkannya dan bahkan tidak repot-repot memperhatikannya.

Seperti manusia yang tidak repot-repot mempertanyakan dosanya saat mereka membunuh semut. Itu berlaku sama juga pada keberadaan yang lebih tinggi.

Bahkan saat seorang manusia menjadi Immortal, dia sudah terlepas dari belenggu kemanusiaan dan memulai langkah awal mereka untuk menjadi Dewa. Dengan itu mereka harus meninggalkan kemanusiaan mereka sedikit demi sedikit.

Sama saat mereka menjadi Dewa, mereka harus menatap lagi ke bawah tempat mereka memulai semuanya, yaitu saat mereka masih menjadi manusia, makhluk yang lebih rendah.

Walaupun mereka Dewa, mereka masih memiliki kemanusiaan didalam diri mereka karena bahkan seorang Dewa pun masih memiliki emosi yang melekat pada diri mereka, yang emosi itu sendiri melambangkan kemanusiaan yang tersisa dari dalam diri mereka.

Artinya, semua keberadaan yang lebih tinggi memiliki kebanggaan, tapi tidak untuk Asheel karena dia mencoba untuk menjadi manusia.

Walau begitu, Asheel masih memiliki kebanggaan sebagai makhluk yang lebih tinggi keberadaannya, oleh karena itu, dia tidak terlalu peduli dengan para vampir yang dimatanya, keberadaannya sama rendahnya dengan manusia, bahkan jika itu lebih kuat dari yang terakhir.

Juga, alasan dia hanya memperbolehkan Demiurge mengubah bentuk tubuh Shalltear, karena pada dasarnya Shalltear sudah tercipta sebagai Undead, dan Demiurge tidak mampu melanggar ketetapan itu.

Shalltear sejak awal ada pada saat dia menjadi seorang Undead, bukan karena dia seorang manusia yang mati kemudian menjadi Undead. Sejak jiwanya diciptakan, dia adalah seorang Undead, dan dia tidak bisa lepas dari ketetapan itu, kecuali dia menggunakan World Class Item yang mengubah mampu mengubah ras seseorang seperti Seeds of the World Tree, atau Item seperti Rule Breaker yang mampu memecah ketetapan itu sendiri.

Dia juga bisa melakukannya jika makhluk seperti Asheel campur tangan didalamnya.

Asheel tidak ingin Demiurge melakukan kesalahan karena mencoba melanggar ketetapan asal Shalltear, yang terus terang tidak mampu dilakukannya.

Dan sekarang, dia sedang dalam suasana hati yang bahagia karena dirinya menjadi sehat kembali, bahkan dia merasa sangat nyaman saat ini.

Dia sendiri sekarang sedang berada di Bukares, Rumania. Berkeliling kota dengan suasana hati yang bahagia, dia mencoba berbagai kios yang terdapat disana.

Tanpa diduga, hari sudah pagi dan suasananya sangat sejuk, tapi dingin, karena di Rumania lebih dingin saat musim dingin.

Itu tidak menjadi masalahnya saat dia terus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencoba berbagai makanan ringan disana dan membeli oleh-oleh.

Dia melakukannya karena bosan menunggu yang lain selesai menginvasi Fraksi Carmilla. Dia tidak tahu Koizumi berada di fraksi apa, tapi dia tidak ingin teman hobinya memutuskan hubungan dengannya karena masalah ini.

Padahal, Demiurge dan yang lain melakukannya karena dia mengucapkan kata-kata acak yang dia sendiri sudah lupa.

Yah, dia tidak terlalu memikirkannya, bahkan jika ketidakpeduliannya sudah menewaskan ribuan atau bahkan puluhan ribu nyawa didunia ini.

Karena masih pagi, dia memutuskan untuk mengunjungi taman, yang namanya Taman Herastrau.

Taman Herastrau merupakan taman terbesar di Kota Bukares, Rumania, dengan luas sekitar 110 hektar dan terletak di bagian utara pusat kota Bukares. Di dalam taman terdapat Danau Herastrau yang luasnya sekitar 74 hektar, di luar luas taman tersebut.

Walaupun masih pagi, taman sudah ramai dikunjungi oleh banyak orang, dan dia melihat banyak melihat orang berolahraga disini.

Selain itu, banyak juga yang menikmati pemandangan pagi dengan menonton danau disana. Yah, walaupun agak beku karena ini musim dingin.

Taman ini menyediakan kesejukan bahkan saat masih musim panas, dan di musim dingin ini, udaranya menyenangkan walaupun dingin karena banyak tanaman yang indah ditanam disini.

Dia berkeliling beberapa kali sampai waktu menunjukkan pukul tujuh sebelum dia berhenti.

Setelah beberapa pertimbangan di otaknya, dia memutuskan untuk mengunjungi salah satu pantai di Eropa.

Tentu saja dia berteleportasi, karena tidak ingin membuang-buang tenaga saat dia bisa menggunakan sihirnya.

Di salah satu pantai di Eropa.

Pantai ini cukup sepi karena pada musim dingin, jarang orang-orang mengunjungi pantai. Dan lagi, pantai ini memiliki kedekatan alam yang menurutnya sangat tinggi.

Dia memilih pantai ini karena alasan itu, yang membuatnya terlihat nyaman.

Di pantai agak hangat karena matahari telah naik, dan dia melihat ombak besar jatuh dari waktu ke waktu. Itu terus terjadi berulang-ulang, tetapi walaupun begitu, semuanya tidak sama.

Asheel berdiri di pasir pantai, tidak mengenakan pakaian pantai karena walaupun matahari telah naik, masih cukup dingin pada waktu ini, dan lagi tidak ada orang disini, hanya beberapa warga lokal atau pengawas pantai yang sering mondar-mandir disekitar sini.

Dia melihat ombak selama beberapa menit, menikmati angin sepoi-sepoi yang menyapu tubuhnya, dan diselimuti cahaya matahari yang sampai ditubuhnya.

Setelah beberapa waktu dia menikmati dirinya, tiba-tiba dia mendengar suara nyanyian seorang wanita.

Suara itu lembut dan merdu, membuat alam disekitarnya menari bahagia dibawah panduan suara itu. Burung-burung mendarat di karang tidak jauh, serangga hinggap didedaunan dan ranting, bunga yang indah seperti memiliki nyawanya sendiri saat mereka terus bergoyang mengikuti irama angin, bahkan ikan-ikan dilaut menampakkan dirinya saat mereka dengan gembira menikmati suara nyanyian itu.

Asheel tidak bergerak saat dia bersandar dibatu besar dan menutup matanya, mencoba menikmati suara yang memiliki kedekatan dengan alam itu.

Dia menyadari bahwa suara itu berasal dari jiwa seseorang, atau bahkan jejak jiwa.

Dia tidak mencoba mencari dari mana asal suara itu, atau bahkan melacak jiwanya, karena dia merasakan keakraban jiwa yang luar biasa dengan laut disini.

Sepertinya laut dan makhluk hidup disini sudah terbiasa dengan suara nyanyian itu karena setelah nyanyian itu mereda, semuanya kembali normal.

Ombak dilaut menjadi lebih tenang, burung-burung terbang tinggi dengan gembira saat mengawali harinya, para serangga dan hewan-hewan kecil lainnya pergi, beberapa bunga-bunga mekar saat mereka mulai ke fase baru, dan ikan-ikan berenang kembali ke lautan.

Semuanya damai, sampai saat Asheel merasakan sebuah tatapan yang ditujukan padanya.

Itu adalah gadis asing cantik yang tampaknya berusia akhir belasan tahun, memiliki rambut ungu panjang dan memiliki mata oranye. Aura yang mengelilinginya tampak aneh saat dia mencoba melebur kedalam alam dan lautan.

Pakaiannya terdiri dari gaun bangsawan berwarna putih dengan belahan dada yang memperlihatkan sebagian dari payudaranya yang besar. Belahan tinggi dan dengan lengannya juga terbuka memperlihatkan kulit putih alaminya, dengan bagian bawahnya yang merupakan rok mini hitam.

"Tidak kusangka, ada seseorang yang bisa melihatku."

Gadis itu membuka mulutnya setelah beberapa saat terkejut yang terlihat diwajahnya.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C58
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen