Cia mendesah frustasi, "nggak bertanggung jawab banget, ninggalin pasien kayak gini." Omel Cia. Dia meletakkan ponsel di depannya lalu mengeringkan rambut.
"Kamu darimana?" Tanya Dhika. Dia bangkit dari duduknya, menuju kasur dan rebahan di sana, nggak lupa telanjang dada.
"Cafe, sorry saya nggak ngabarin dulu emang sengaja. Saya mau cerita setelah semua selesai."
"Kenapa?" Tanya Dhika. Dia melipat tangannya satu di balik kepala, Cia ngences liat suaminya dalam posisi seperti itu. Mau rebahan rasanya di atas dada suami. Eeeaaaaa ..., kumat mesumnya.
"Reaksi mereka nggak seperti yang saya harapkan." Cia menunduk lesu. Dengan perlahan dia menceritakannya semuanya. Dhika diam dan mendengarkan sampai istrinya selesai.
Dalam hati Dhika sangat bahagia, akhirnya snag istri mengakui hubungan mereka, nggak ada yang lebih membahagiakan dari ini.
"Kita tunjukkan pada dunia?" Dhika menahan diri untuk tidak bersorak riang.
"Apanya yang di tunjukkan?"